Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

SBY Tuding Ada Peran Menteri dan Pak Lurah soal Penentuan Anies-Cak Imin, Sebut Demokrat Kena Prank

SBY lantas bercerita, dia pernah diingatkan oleh kerabatnya apakah keputusannya mendukung Anies sebagai Capres di Pilpres 2024 adalah tepat.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Tribunnews/Irwan Rismawan
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah menjadi Presiden selama dua periode pada 2004–2009 dan 2009–2014. 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasakan kekecewaan mendalam karena Anies Baswedan memilih berpasangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.

SBY lantas bercerita, dia pernah diingatkan oleh kerabatnya apakah keputusannya mendukung Anies sebagai Capres di Pilpres 2024 adalah tepat.

Ketika itu SBY berusaha meyakinkan kerabatnya jika keputusannya mendukung Anies Baswedan sudah sesuai.

Baca juga: Demokrat Resmi Keluar Koalisi Perubahan Sekaligus Cabut Dukungan Bacapres Anies Baswedan

Kini setelah merasakan kekecewaan, SBY sadar ternyata ucapan kerabatnya itu benar.

"Kalau jujur sayapun tidak menyangka atas terjadinya kejadian itu 3 hari yang lalu setelah setahun lamanya koalisi ini bersama-sama berikhtiar, berjuang untuk bisa menjadikan kenyataan mengusung capres dan cawapres yang diinginkan oleh rakyat. Tiba-tiba terjadilah peristiwa 3 hari yang lalu itu," kata SBY saat memimpin rapat MTP Demokrat di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).

"Sebenarnya beberapa teman sudah mengingat saya agak lama baik dari kalangan kader maupun luar Demokrat. Pak SBY benar-benar percaya kepada orang-orang itu? Saya jawab dengan praduga yang baik saya percaya. Ya silakan saja dilihat nanti yang penting saya sudah mengingatkan," tambahnya.

Dirinya kemudian mengutip komentar warganet di media sosial.

Baca juga: Demokrat Resmi Cabut Dukungan untuk Anies, SBY Puji Cara Puan dan Prabowo Ajak Gabung Koalisi

"Ada lagi komentar ini Demokrat kena prank dari musang berbulu domba. Ini kan peribahasa lama kita dulu sekolah SD SMP," kata SBY.

"Tapi musang berbulu domba di depan baik, manis, lembut, penuh persahabatan tetapi di balik itu saat lengah kita dicaplok dan dimakan sampai habis. Peribahasa. Mungkin tafsirnya kita ditelikung seperti peribahasa ini," kata SBY.

Dalam kesempatan yang sama, SBY menduga seorang menteri aktif dari kabinet Indonesia Maju di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ada di balik pengkhianatan ini.

Menteri itu dicurigai SBY sebagai sosok yang mengusulkan agar Partai Demokrat berkoalisi dengan PKS dan PPP.

Dia menyebut, aksi menteri aktif tersebut sudah sepengetahuan 'Pak Lurah'.

Baca juga: Gaet Cak Imin Pasca Ajak AHY Jadi Cawapres, Demokrat Sragen Singgung Anies Baswedan Tak Punya Etika

"Kita juga tahu seorang menteri masih aktif dari Kabinet Jokowi, secara intensif, melakukan lobi termasuk kepada Partai Demokrat dengan mengajak dan membentuk koalisi yang baru."

"Koalisi (yang diminta) Demokrat, PKS, dan PPP. Yang bersangkutan mengatakan inisiatif (lobi) ini sudah sepengetahuan Pak Lurah," kata SBY.

SBY juga menduga jika ada sosok 'master mind' atau dalang yang mengendalikan terkait koalisi partai politik (parpol) dan pasangan capres-cawapres yang bakal maju di Pilpres 2024 mendatang.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved