Berita Klaten

Potret WNA Asal Spanyol Pakai Batik di Acara Sebaran Apem Yaa Qowiyyu Klaten, Mengaku Senang

Dua orang WNA asal Spanyol mengikuti gelaran sebaran apem Yaa Qowiyyu. Mereka tampak serasi menggunakan batik di acara tersebut.

TribunSolo.com/Zharfan Muhana
Dua warga Spanyol mengikuti kegiatan Sebaran apem Yaa Qowiyyu di Kecamatan Jatinom, Jumat (1/9/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN- Gelaran sebaran apem Yaa Qowiyyu memang memiliki daya tarik tersendiri. 

Bahkan, Warga Negara Asing (WNA) juga penasaran untuk mengikuti acara ini. 

Seperti yang terlihat di Klaten, saat gelaran tersebut kemarin, Jumat (1/9/2023).

Ada dua orang WNA asal Spanyol yang mengikuti acara di Kecamatan Jatinom itu. 

Mereka adalah Vanessa dan Christina. 

Keduanya bahkan mengenakan batik dalam acara tersebut. 

Vanessa mengaku kegiatan sebaran apem Yaa Qowiyyu ini unik lantaran tidak ada di negaranya. 

"Sangat menarik, ini indah," ucap Vanessa.

Ia mengaku melihat semangat yang luar biasa dari warga. Hal ini tidak dia jumpai di kampung halamannya. 

"Ini (cuaca) panas banget, tapi orang-orang sangat antusias," kata dia.

Baca juga: Tradisi Yaa Qowiyyu Dibanjiri Ribuan Warga, Ganjar Pranowo dan Sri Mulyani Ikut Sebar Gunungan Apem

"Saya baru menjumpai di Indonesia acara seperti ini," tambahnya.

Sebaran apem ini dilakukan setiap memasuki bulan Sapar, tanggal 14 Sapar 1957 Jimawal.

Sekretaris umum Pengelola Pelestari Peninggalan Kyahi Ageng Gribig (P3KAG) Jatinom, Mohammad Daryanta Rekso Hastonodipuro mengatakan kegiatan sebaran apem sudah dilakukan setidaknya 4 abad yang lalu.

"Tradisi ini terus dilestarikan oleh masyarakat, khususnya wilayah Kelurahan Jatinom, Kecamatan Jatinom," ujar Daryanta.

Kata Yaa Qowiyyu sendiri diambil dari doa kyahi Ageng Gribig, yang mana beliau merupakan salah satu ulama penyebar agama Islam.

"Beliau yang baru pulang dari tanah suci sekitar tahun 1619 Masehi, usai salat jumat membagikan oleh-oleh berupa apem. Karena jumlah tamu yang banyak, apem tersebut kurang sehingga nyai Ageng (Raden Atu Mas Winongan) membuatkan kue apem yang masih dalam keadaan hangat," kata dia. 

Saat itu, kyahi Ageng Gribig mengucapkan doa Yaa Qawiyyu Ya ‘Aziizu Qawwina Wal Muslimin, Yaa Qawiyyu Yaa razaaqu warzuqna wal Mukminiina wal Muslimiina.

"Artinya : “Ya Allah yang Maha Kuat, berikanlah kekuatan kepada kami segenap kaum muslimin, Ya Allah yang Maha Kuat yang Maha Pemberi Rizki Karunia Kan lah rizki kepada kaum Mukminin dan kaum Muslimin,” imbuhnya.

Doa tersebut juga yang menjadi kalimat seruan jihad fisabilillah pasukan Sultan Agung saat berperang melawan penjajah.

Kini tradisi sebaran apem telah menjadi sebuah kebudayaan lokal masyarakat, dalam perjalanannya hal itu jadi salah satu wisata kebudayaan.

Dalam kesempatan sebaran apem sendiri, ia berperan memperagakan Kyahi Ageng Gribig.

Ia memberikan informasi kalau jumlah apem yang dapat dikumpulkan dalam sebaran apem yaa qowiyyu 2023 sebanyak 6,6 Ton. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved