Janji Ganjar Setelah Tak Lagi Jadi Gubernur Jateng, Bakal Lebih Sering Temui Relawan

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Bakal Calon Presiden (Bacapres) PDIP Ganjar Pranowo, janji akan lebih sering menemui relawan usai tidak lagi menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Hal ini disampaikannya saat bertemu dengan relawan di De Tjolomadoe, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Minggu (3/9/2023).

Ganjar juga meminta maaf selama ini baru beberapa kali bertemu dengan relawan.

Hal itu diakui Ganjar karena sampai saat ini dirinya masih terikat dengan jabatan Gubernur Jateng.

"Saya belum bisa intens ketemu relawan, saya mohon maaf. Karena ada etika politik yang harus saya pegang. Saya masih Gubernur. Saya hari selesa besok akan pensiun sebagai Gubernur," ujar Ganjar.

Selain itu, Ganjar juga berterima kasih kepada relawan dan juga warga Jawa Tengah yang telah mendukungnya selama 10 tahun menjadi Gubernur.

Baca juga: Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Gibran Jadi Cawapres Ganjar, Tapi Masih Tunggu Putusan MK

Baca juga: BREAKING NEWS : Ganjar Pranowo Temui Ribuan Relawan di De Tjolomadoe Karanganyar

"Saya minta maaf kalau selama 10 tahun ini, saya dengan Gus Yasin, atau saya dengan pak Heru pada periode pertama, belum bisa melayani panjengan dengan baik. Pasti seluruh kekurangan karena saya, kelebihan itu karena panjenengan," pinta Ganjar.

Dalam kesempatan yang sama, Ganjar menjanjikan mulai hari Rabu besok akan selalu bergerak menemui relawan maupun masyarakat sampai menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

"Maka begitu hari Rabu, saya akan bersama panjenengan mutlak setiap hari. Kita akan bergerak terus, mulai tanggal 6 (September) sampai 14 Februari (2024). Bukan tidak mungkin saya akan datang ke kampung anda, bukan tidak mungkin saya akan datang kota anda, bergitu juga yang diluar Jawa. Tetap jaga kesantunan, rasionalitas, selebihnya kita komunikasikan dengan baik," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ganjar juga meminta satu hal pada relawan yakni untuk tidak menyebar berita-berita hoaks.

"Temui tiap hari masyarakat, datangi rumahnya, sampaikan pesan kebaikan, berikan fakta dan data yang baik, dan dengarkan keluhan masyarakat. Insya allah itu yang akan kita dengar, untuk membuat kebijakan publik," ujarnya.