Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pencabulan Santriwati di Karanganyar

Cegah Main Hakim Sendiri, Keluarga Santriwati di Ponpes Karanganyar yang Dicabuli Kini Didampingi

Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy meminta keluarga korban tetap menjaga emosinya dan tidak gegabah.

TribunSolo.com
Ilustrasi Pelecehan Seksual 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Keluarga santriwati yang menjadi korban pencabulan di ponpes yang berlokasi di Desa Jatipuro, Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar kini didampingi kepolisian.

Hal itu dilakukan aparat Polres Karanganyar, khususnya tim Polsek Jatipuro agar keluarga korban tak main hakim sendiri kepada pelaku.

Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy meminta keluarga korban tetap menjaga emosinya dan tidak gegabah.

Dia memastikan keadilan pasti ditegakkan dan meminta masyarakat, khususnya keluarga korban, mempercayakan pengusutan perkara ke kepolisian.

Disebutnya, organisasi tertentu jangan dikaitkan dengan pelaku.

Menurutnya, perbuatan itu dilakukan secara pribadi dan tidak menyangkut latar belakangnya.

"Pendekatan ke keluarga dari Polsek, juga memonitor dan patroli di Ponpes, terpantau masih kondusif," ucap Jerrold, kepada awak wartawan, Kamis (7/9/2023).

Kini, kasus dugaan pelecehan seksual dengan tersangka BNR (40) alias AB itu ditangani Ditreskrimum Polda Jawa Tengah.

Baca juga: Kesaksian Kades Jatipuro, Sempat Bertemu Tersangka Pencabulan Santriwati di Karanganyar, Makan Soto 

Baca juga: UPDATE Kasus Pencabulan Santriwati di Karanganyar : Periksa 9 Saksi, Pimpinan Ponpes Jadi Tersangka

"Saat ini tersangka sudah diamankan ke Rutan Polda Jawa Tengah," katanya.

Jerrold mengatakan polisi juga melakukan olah TKP di Ponpes yang berlokasi di Dusun Sangen Desa Jatipuro itu.

Dia menuturkan, pihaknya melakukan pendampingan terhadap korban berkaitan pemeriksaan ditangani unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPK) Polda Jateng.

Sedangkan Polres Karanganyar bertugas menjaga situasi tetap kondusif usai penangkapan pimpinan ponpes tersebut.

"Polres hanya penyeimbang Kamtibmas, kita antisipasi agar tidak bergejolak, terutama dari keluarga korban," kata Jerrold.

Dalam kasus ini, enam santriwati diduga dilecehkan dan dicabuli oleh pelaku.

Perbuatan bejat BNR yang merupakan pimpinan Ponpes itu terbongkar berkat laporan salah seorang korban ke guru BK.

Korban mengaku tak tahan lagi diperlakukan tak senonoh.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved