Berita Boyolali

Inspirasi Jualan Nyentrik Muklis Bakul Es Boyolali : Dari Pedagang Asongan Majelis Gus Iqdam Blitar 

Cara tak biasa dilakukan Muklis Bagas Prihantoro dalam berjualan es di Majelis Selawatan.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Istimewa
KOLASE FOTO : Tangkapan layar Muklis Bagas Prihantoro saat berjualan es teh di majelis sholawat. 

Juga pernah bekerja di toko parfum.

Kemudian seiring berjalannya waktu, sekitar tiga bulan lalu, muncul ide untuk jualan eh teh lagi di majelis-majelis sholawat.

“Mentalnya sudah kebentuk dulu. Sudah berani berjalan ke jemaah-jemaah. Dulu pas Azzahir di Alun Pancasila Cepogo, pas peresmian Alun-alun Pancasila, saya kontak teman saya pedagang peci," ujar dia.

"Saya kontak, pak jenengan ada juragan es teh sing ngasong-ngasong niku mboten (pak, anda ada kontak juragan es teh yang menawarkan itu tidak)? Ada, terus dikirimi (nomer kontaknya),” imbuhnya.

Dia kemudian ikut. Namun saat jualan tersebut dirinya ingin memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan pedagang asongan lainnya.

“Dulu fashion saya pokoke sarungan. Ingin ada ciri khas tersendiri, saya sarungan, bawa peci, terus jalan. Dimulai dari senang sholawatan," ujar dia.

"Kalau sudah mulai sholawatan, sambil bengak-bengok (teriak) sholawatan, jadi orang itu memandang ada ketertarikannya, tertarik,".

"Dulu pas itu belum pakai helm. Terus saya lihat-lihat, terus banyak yang repost story bakul es nyeni, gayeng ki,” tambahnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved