Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali

Diduga Tercemar Limbah, Sungai di Sambi Boyolali Keruh Hitam dan Berbau

Sungai di Desa Sambi Kabupaten Boyolali diduga tercemar limbah hasil pengolahan sampah hingga membuat air menjadi keruh, hitam dan berbau.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Andreas Chris Febrianto
TribunSolo.com/Tri Widodo
Keruhnya air sungai di Dukuh Malangsari, Desa Tempursari, Kecamatan Sambi, Rabu (30/10/2024) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Air sungai di Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali diduga tercemar limbah industri pengolahan sampah.

Akibat dugaan pencemaran air sungai tersebut beberapa warga di Desa Tempursari, Canden, Sambi tak jarang dibikin pusing karena bau menyengat yang mencuat dari sungai.

Padahal sebelum diduga tercemar, air sungai masih dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan cuci baju.

Namun belakangan ini, warga memilih untuk tidak menggunakan air sungai tersebut lantaran mulai keruh, hitam dan terkadang memunculkan bau tak sedap.

Warga pun menduga, kegiatan pengolahan sampah yang ada di hulu sungai membuang limbahnya langsung ke sungai. 

"Bapak saya yang dulu sering ke sungai, tapi sekarang sudah tidak lagi. La gimana, airnya tercemar," kata Ngadirin (58), salah satu warga Dukuh Malangsari, Desa Tempursari, Kecamatan Sambi, Rabu (30/10/2024). 

Saat wartawan TribunSolo.com, diajak menuju ke sungai, dari pantauan nampak air sungai terlihat keruh bahkan cenderung hitam.

Ikan yang biasa ada di sungai tersebut pun tak nampak.

Baca juga: Warga di Dua Desa Boyolali Resah, Sungai yang Biasa Mereka Gunakan Tercemar Limbah

Sutarmin (62) ketua RT setempat mengakui jika air sungai ini sudah tak layak lagi. Padahal, air sungai ini banyak dimanfaatkan masyarakat di beberapa dukuh. 

"Yang gunakan air sungai ini banyak. Dari Sini (Malangsari) ke bawah-bawah itu masyasakat masih mengandalkan air sungai ini. Baik untuk cuci-cuci maupun mandi," katanya. 

Dia pun berharap,sungai yang dulu jernih bisa kembali seperti semula. 

"Sungai ini sekarang kondisinya sudah parah. Ya kami warga berharap siapapun yang membuat sungai jadi seperti ini segera bertaubat. Karena sungai ini dibutuhkan banyak orang," katanya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali, Suraji mengaku dugaan pencemaran sungai ini telah dilaporkan. 

Pihkanya pun menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan. 

"Tim hari ini baru bisa cek Laporan pengaduan pencemaran (Sungai) untuk kita lakukan verifikasi," pungkasnya. 

(*) 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved