Klaten Bersinar
Bupati Sri Mulyani Minta PT JMJ Responsif Tangani Dampak Pembangunan Jalan Tol Solo-Jogja
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Bupati Klaten Sri Mulyani minta PT Jasamarga Marga JogjaSolo (JMJ) tangani dampak pembangunan proyek strategi nasional (PSN) Jalan Tol Solo-Jogja dengan responsif.
Bupati Sri Mulyani berharap pembangunan proyek strategi nasional (PSN) Jalan Tol Solo-Jogja dapat terus berjalan tanpa ada pihak yang dirugikan.
Hal tersebut ia ungkapkan lantaran PSN ini mendapatkan keluhan masyarakat Kabupaten Klaten.
Baca juga: Bupati Sri Mulyani Unjuk Potensi dan Inovasi Kabupaten Klaten saat Validasi Lapangan IGA 2023
"Saya sampaikan kepada JMJ bahwa proyek tetap berjalan, target terpenuhi, kepentingan negara juga dapat tapi kepentingan rakyat jangan sampai ditinggalkan," jelasnya.
Hal tersebut sempat ia sampaikan saat rapat koordinasi progres pembangunan Jalan Tol Solo-Jogja antara Pemkab Klaten dan PT Jasamarga Jogjasolo (JMJ), Kamis (12/20/2023) lalu.
Selain mendengarkan progres pembangunan, rapat tersebut secara khusus membahas dampak yang ditimbulkannya akibat aktivitas pembangunan PSN itu.
Dalam rapat tersebut Bupati Sri Mulyani menegaskan bahwa respon cepat harus dilakukan PT JMJ untuk meredam gejolak yang ada.
"Sehingga, sekecil apapun itu gejolak kita harus selalu responsif. Akan menjadi sulit bagi saya dan pemerintah daerah jika ada kendala," ujarnya.
Meski menemukan sejumlah kendala, dirinya menegaskan jika Pemkab dan masyarakat Klaten mendukung sepenuhnya pembangunan Jalan Tol Solo-Jogja tersebut.
"Masyarakat Insyaallah mendukung proses PSN ini. Jangan sampai PSN ini meninggalkan luka dan masalah bagi kami, masyarakat dan pemerintah daerah," jelasnya.
Dirinya meminta kepada pihak yang terkait untuk menaati kesepakatan yang dibuat serta melakukan respons cepat terhadap masalah yang dikeluhkan.
"Ada beberapa dinamika yang kami hadapi, masyarakat banyak mengeluh tentang jalan yang rusak, irigasi yang belum dinormalisasi, gorong-gorong yang lebarnya belum sesuai, serta lainnya."
"Saya harapkan pula, gunung-gunung atau bukit di Klaten yang selama ini diambil untuk uruk, tolong diperhatikan lagi. Jangan sampai diambil atau dikeruk kalau lokasinya berdekatan dengan masyarakat maupun berdekatan dengan situs-situ yang dilindungi," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Teknik PT JMJ, Pristi Wahyono mengungkapkan jika rapat koordinasi tersebut rutin digelar.
Namun pertemuan tersebut lebih banyak membahas dampak dari aktivitas pembangunan Jalan Tol Solo-Jogja.
Baca juga: Bupati Sri Mulyani Kecewa dengan Respons PT JMJ Soal Atasi Dampak Pembangunan Jalan Tol Solo-Jogja
"Jadi (rapat) lebih banyak membahas tentang meminimalisir dampak kepada masyarakat, sehingga meski kita sudah melakukan perbaikan jalan dan lain sebagainya, diminta untuk ditingkatkan lagi supaya tidak ada keluhan masyarakat," paparnya.
Ia tak menampik jika proyek pembangunan jalan tol ini pasti menimbulkan dampak langsung terhadap masyarakat.
"Saya menyadari bahwa ini mengganggu, tapi saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk bertindak lebih baik," terangnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya berjanji akan segera membentuk tim untuk mengatasi dampak aktivitas pengerjaan Jalan Tol Solo-Jogja. (*/adv)