Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali

Harga Cabai Rawit dan Cabai Keriting di Boyolali Tembus Rp80 Ribu Per Kg, Ini Lho Penyebabnya!

Masalah yang dialami petani pun sama, gagal panen akibat banyak cabai yang daunnya mengering karena kekurangan air.

TribunSolo.com / Tri Widodo
ILUSTRASI : Petani Cabai di Kabupaten Boyolali. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Harga cabai di berbagai daerah sedang kompak naik.

Di pasar Boyolali, harga cabai rawit dan keriting sudah tembus Rp 80 ribu per kilogram.

Masalahnya sama, pasokan dari petani berkurang.

Masalah yang dialami petani pun sama, gagal panen akibat banyak cabai yang daunnya mengering karena kekurangan air.

Tukijo, salah satu petani cabai, mengaku di akhir musim kemarau memang cukup sulit menanam dan merawat cabai.

"Karena satu, kekurangan air. Kalau penyakit (cabai) malah sedikit, asal kita rutin melakukan penyemprotan," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (2/11/2023).

Selain itu, minimnya pasokan ini dikarenakan rotasi masa tanam cabai sudah lewat.

Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah di Solo Meroket, Tembus Rp 68 Ribu Per Kg, Naik 100 Persen dari Awal Bulan

Baca juga: Pedasnya Harga Cabai di Sragen, Cabai Rawit Merah Sentuh Rp 68.000/Kg, Cabai Keriting Rp 50.000/Kg

Saat ini rata-rata tanaman cabai baru ditanam sebulan lalu. Sehingga untuk panennya masih menunggu beberapa waktu lagi.

"Kemarin kan habis tanaman lain seperti jagung. Untuk cabai baru ditanam," tambahnya.

Selain itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Darmadi mengatakan di daerah penghasil sayuran, seperti Cepogo dan Selo, hingga Musuk, juga baru selesai masa tanam tembakau.

"Kalau di sana, kalau musim kemarau kan tanam tembakau. Nah saat ini kan baru selesai. Dan sebagian juga baru olah lahan lagi," tambah Darmadi.

"Selama ini, pasokan cabai paling banyak kan dari Kecamatan Selo. Imbasnya memang ada penurunan pasokan," jelasnya.

Saat ini, harga cabai rawit Rp 80 ribu per kilogram. Kenaikan harga cabai merangkak sejak lima hari terakhir.

"Faktornya karena kemarau panjang, banyak yang gagal panen. Selain itu, faktor lainnya, banyak permintaan masyarakat, diantaranya untuk hajatan," pungkasnya.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved