Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Pengamat Ingatkan Potensi Jokowi Dimakzulkan, Jika Terbukti Curang Loloskan Gibran di Pilpres 2024

Mardani Ali Sera berpendapat, opsi pemakzulan terhadap Jokowi menjadi terbuka jika dugaan cawe-cawe atau campur tangan dalam Pilpres 2024 terbukti.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
(Dokumentasi/Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (6/10/2023). 

TRIBUNSOLO.COM - Belakangan beredar wacana pemakzulan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Isu itu berhembus setelah Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menyinggung soal potensi Jokowi dimakzulkan.

Mardani Ali Sera berpendapat, opsi pemakzulan terhadap Jokowi menjadi terbuka jika dugaan cawe-cawe atau campur tangan dalam Pilpres 2024 terbukti.

Baca juga: Perbandingan Biaya Iklan 3 Capres di Medsos: Prabowo Keluarkan Rp8,67 Miliar, Anies Cuma Rp 930 Juta

"Kalau jadi dan faktanya verified, pemakzulan bisa menjadi salah satu opsi," kata Mardani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10/2023) lalu.

Ilmuwan politik Saiful Mujani pun buka suara soal potensi pemakzukan terhadap Jokowi.

Dia menyinggung soal konflik kepentingan yang dicurigai menjadi penyebab dikabulkannya perkara 90/PUU-XXI/2023 tentang batas usia minimal calon presiden dan wakil presiden.

"Apabila ada bukti-bukti kuat yang menunjukkan bahwa presiden melakukan abuse of power, maka tahap impeachment terhadap presiden bisa dilakukan," tutur Saiful, kemarin (1/11/2023).

Baca juga: Kunjungi Gus Miftah di Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, Gibran Ngaku Diundang : Sudah Janjian

Ia menilai huru hara terkait Mahkamah Konstitusi yang dianggap tidak netral bersumber dari sikap dan keputusan Presiden Jokowi yang tidak cukup terang benderang, tegak lurus pada konstitusi dan proses hukum di Indonesia.

Saiful juga berpandangan bahwa Presiden Jokowi seharusnya mengetahui bahwa putusan tersebut cacat secara serius.

"Saya berharap tadinya, bahwa pak Jokowi tidak mengizinkan putranya untuk menjadi calon wakil presiden," tukas Saiful yang juga tokoh pendukung Maklumat Juanda.

Lebih lanjut, Saiful khawatir pilpres yang akan datang menjadi arena elektoral yang tidak netral karena ada campur tangan pemegang kekuasaan saat ini.

"Sebagai presiden, pak Jokowi punya kekuasaan yang luar biasa besarnya dan dapat menggunakan kekuasaannya untuk tujuan memenangkan Gibran," jelas Saiful.

Baca juga: Bocoran Soal Struktur Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Bakal Diumumkan Besok Siang

Kekuasaan yang Saiful maksud berbentuk sumber daya dan kebijakan yang bisa disalahgunakan untuk kepentingan keluarga Presiden Jokowi.

"Pak Jokowi punya aparat, TNI maupun polisi, birokrasi, bawahan kepala daerah yang diangkatnya dalam setahun terakhir ini. Semuanya itu bisa menjadi resources yang bisa dimobilisasi untuk kepentingan politik keluarga," kata Saiful.

Kembali ke Mardani, opsi pemakzulan terhadap Jokowi itu terbuka lantaran cawe-cawe Jokowi menabrak banyak peraturan. "Banyak hal yang ditabrak.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved