Klaten Bersinar

Rakor Optimalisasi Kampung Berkualitas, Sri Mulyani Ajak Kades Turunkan Angka Stunting di Klaten

Dokumentasi Pimpinan Bagian Prokopim Setda Kabupaten Klaten
Bupati Klaten Sri Mulyani saat rapat koordinasi optimalisasi penyelenggaraan dan fasilitasi pembinaan kampung keluarga berkualitas dalam rangka percepatan penurunan stunting Kabupaten Klaten tahun 2023 diselenggarakan di Pendopo Pemerintah Kabupaten Klaten, Senin (13/11/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Bupati Klaten Sri Mulyani dorong komitmen Kepala Desa se-Kabupaten Klaten ambil bagian dalam percepatan turunkan angka stunting di Kabupaten Klaten.

Dorongan tersebut disampaikan saat membuka rapat koordinasi optimalisasi penyelenggaraan dan fasilitasi pembinaan kampung keluarga berkualitas dalam rangka percepatan penurunan stunting Kabupaten Klaten tahun 2023 diselenggarakan di Pendopo Pemerintah Kabupaten Klaten, Senin (13/11/2023).

Dilaporkan Kepala DISSOSP3APPKB Kabupaten Klaten Muh. Natsir saat ini, kampung keluarga berkualitas di Kabupaten Klaten berjumlah 81.

Baca juga: Peresmian Pasar Gedhe Ditunda, Bupati Sri Mulyani Manfaatkan Kesempatan Garap Sentra Khusus Beras

Sementara target terbentuknya Kampung Berkualitas tahun 2023 sebanyak 288 kampung dan di tahun 2024 sesuai dengan Inpres nomor 3 tahun 2022, pada tahun 2024 semua desa seyogyanya sudah terbentuk Kampung keluarga berkualitas.

Natsir menambahkan dengan dibentuknya Kampung keluarga berkualitas diharapkan pelaksanaan kegiatan dapat lebih optimal guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia, keluarga dan masyarakat.

Lebih lanjut ia mengatakan jika angka stunting di Kabupaten Klaten berdasar E-PPGBM tahun 2021 sebesar 8,86 persen, tahun 2022 sebesar 11,80 persen sedangkan tahun 2023 diangka 14,63 persen.

“Maka dengan adanya kegiatan ini desa-desa lain bisa ikut membentuk kampung keluarga berkualitas dan bersama-sama mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Klaten."

"Kita targetnya di tahun 2024 kita bisa turunkan angka stunting di Klaten dibawah 14 persen, mengingat angka prevalensi angka stunting Klaten saat ini adalah 14,63 persen,” pungkasnya.

Baca juga: Bupati Sri Mulyani Libatkan Seniman Lokal di Festival Reog di 26 Kecamatan se-Kabupaten Klaten

Dalam arahannya, Bupati Klaten Sri Mulyani mengapresiasi gerak cepat yang dilakukan dinas-dinas dan pihak terkait lainnya dalam upaya nyata menurunkan angka stunting di Kabupaten Klaten.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menerangkan program kampung keluarga berkualitas merupakan program yang memiliki peran strategis bagi Indonesia guna mewujudkan keluarga yang berkualitas, bahagia dan sejahtera.

Untuk itu, peran aktif seluruh pihak harus lebih optimal dalam pendampingan, pembelajaran dan sosialisasi kepada ibu-ibu muda, serta pasangan usia subur dalam rangka mengurangi angka stunting di Kabupaten Klaten.

Sri Mulyani di kesempatan yang sama turut mengajak semua pihak terkait untuk bersama-sama memandu dan mensinkronkan kebijakan, agar upaya terencana dan sistematis untuk membantu masyarakat, dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan dan terutama dalam upaya percepatan penurunan stunting pada balita.

Baca juga: Kolaborasi dengan Baznas Klaten, Bupati Sri Mulyani Serahkan Bantuan Rehab RTLH hingga Jambanisasi

“Saya minta, daerah yang angka stuntingnya masih tinggi, tolong komunikasi dengan daerah yang angka stuntingnya rendah agar bisa saling bertukar informasi untuk bersama-sama menurunkan angka stunting di Kabupaten Klaten," jelasnya.

"Semoga di tahun 2024 kedepan kita bisa turunkan angka stunting klaten dibawah 14 persen, targetnya 10 % . Maka saya mohon kerjasama dan komitmennya,” pungkasnya. 

(*/adv)