Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Relawan Gibran di Solo Mengaku Dapat Teror, Mulai Rumah Digedor hingga Kata-kata Kasar 

Beberapa perlakuan tidak menyenangkan disebut dialami oleh relawan Gibran. Ada yang rumahnya digedor-gedor hingga dikatai kasar.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Koordinator Relawan Gibran "Bolone Mase" Kuat Hermawan Santoso. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Koordinator Relawan Gibran "Bolone Mase" Kuat Hermawan Santoso mengaku ada beberapa relawan yang mendapat teror dari pihak lain beberapa minggu terakhir.

Setidaknya sudah ada dua koordinator lapangan (korlap) dan satu anggota yang mendapatkan hal semacam ini.

"Ada laporan dari dua korlap kami yang diintimidasi. Bentuk intimidasinya satu korlap difoto diputari dan lain sebagainya beberapa saat yang lalu. Korlap satunya rumahnya digedor didodok-dodok. Ada salah satu anggota relawan kami relawan perempuan. Di Solo," ungkapnya saat dihubungi Senin (20/11/2023).

Salah satu anggota relawan perempuan mendapatkan kata-kata jorok yang dilontarkan oleh seseorang.

Ia pun telah memerintahkan beberapa anggota lain untuk mencari tahu siapa yang melakukan hal ini.

"Ada salah satu anggota perempuan ada kata-kata kotor. Beberapa waktu lalu sudah saya mintakan teman-teman untuk melakukan investigasi dan sekaligus motifnya. Kata-katanya jorok tidak usah saya sebut. Ada ucapan berbeda pilihan," jelasnya.

Meskipun demikian, tidak ada kerusakan yang terjadi di rumah yang disatroni orang tidak dikenal tersebut.

"Pengakuan korlap kemarin teror. Tidak ada (kerusakan)," jelasnya.

Demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, ia memerintahkan untuk memasang CCTV di beberapa rumah.

"Sehingga kami meminta ke teman-teman berkoordinasi satu sama lain. Untuk jaga diri paling tidak antisipasinya pasang CCTV. Ini saya sudah menginstruksikan beberapa teman," tuturnya.

Baca juga: Abu Bakar Baasyir Surati Prabowo Lewat Gibran, Ingatkan Bila Terpilih Terapkan Syariat Islam

Pihaknya saat ini masih mengusahakan pemasangan alat keamanan ini.

"Ini belum. Pasang CCTV kan harus ada wifinya. Beberapa rumah tidak ada wifinya," jelasnya.

Peristiwa intimidasi ini terjadi beberapa minggu lalu dengan waktu yang bervariasi.

"Kurang lebih 3 minggu yang lalu. Ada yang sebelumnya 3 minggu. Ada yang 2 minggu yang lalu. Iya (baru-baru ini)," terangnya.

Meskipun begitu, ia menginstruksikan kepada segenap relawan untuk tetap berpolitik dengan santun. Ia tidak ingin hal-hal semacam ini dibalas dengan hal serupa.

"Tetapi saya tetap menginstruksikan ke kawan-kawan untuk tetap berpolitik secara santun dan riang gembira. Tapi teman-teman tetap bekerja di basis untuk mensosialisasikan Prabowo dan Gibran," jelasnya.

Pihaknya juga belum berencana melaporkan tindakan-tindakan ini.

Ia hanya meminta para relawan untuk waspada terhadap gangguan yang dimungkinkan terjadi.

"Hal biasa kaya begini. Yang penting teman-teman tetap waspada. Teman-teman sudah bersepakat tidak akan menanggapi secara berlebihan. Tidak melaporkan," tuturnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved