Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilpres 2024

Orasi Ilmiah di Lumajang, Yenny Wahid Sebut Ganjar-Mahfud Beri Perhatian Khusus untuk Para Santri

Yenny Wahid menjelaskan bahwa salah satu program pasangan Ganjar-Mahfud adalah memberikan perhatian kepada para santri agar lebih mandiri & terampil.

|
Editor: Content Writer
Istimewa
Yenny Wahid saat memberikan Orasi Ilmiah di Pondok Pesantren Syarifuddin, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (21/11). 

TRIBUNSOLO.COM - Dalam Acara yang bertajuk "Dari Santri untuk Negeri, Bersama Ganjar-Mahfud 'Indonesia Bersih'", Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid memberikan Orasi Ilmiah di Pondok Pesantren Syarifuddin, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (21/11).

Di Pondok Pesantren yang berdiri tahun 1912 Masehi ini, Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur tersebut mensosialisasikan pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang akan berkontestasi di Pilpres 2024.

Dalam acara yang dihadiri Pengasuh Ponpes Syarifuddin, KH. Sulahak Syarif dan Pengawas Yayasan KH. Baidarus Mu’arif serta para ustad lainnya ini, Yenny mengatakan pasangan Ganjar-Mahfud adalah pasangan yang paling cocok untuk memimpin Indonesia kedepan karena sudah terbukti selama ini di masing-masing jabatan yang diemban keduanya.

"Pak Ganjar pernah menjadi Gubernur Jawa Tengah dua periode. Beliau orangnya dekat dengan rakyat dan mau mendengarkan suara hati masyarakat," kata Yenny.

Di hadapan 3000 orang yang terdiri dari kiai, ustat kampung dan santri ini, Yenny menyampaikan bahwa salah satu program dari Ganjar-Mahfud kedepan diantaranya adalah bagaimana agar santri kedepan bisa lebih mendapatkan kesetaraan pengakuan dari pemerintah.

Baca juga: Dewan Penasihat TPN Yenny Wahid Ungkap Kedekatan Mahfud MD dengan Gus Dur: Dididik Langsung

"Artinya ijazah yang dimiliki santri diakui sebagai ijazah yang bisa membuat mereka mendapatkan pekerjaan dengan mudah. Selama ini kan ijazah dari Ma'had Ali misalnya itu tidak diakui sebagai ijazah yang sah. Ini menjadi perhatian kita semua karena santri di Indonesia ini jumlahnya jutaan. Kalau mereka kemudian tidak diakui ijazahnya padahal sudah meluangkan waktu yang cukup lama untuk mencari ilmu ya tentu kasian nasibnya seperti apa kedepannya," ungkapnnya.

Selain itu, salah satu fokus Ganjar-Mahfud adalah bagaimana kedepan agar santri bisa lebih mandiri, terampil dan akan ada dana khusus bagi santri untuk berwirausaha. Kemudian ada pelatihan khusus untuk para santri agar kedepan mencari pekerjaan bisa lebih mudah.

"Kalau dana pesantren kan sudah ada sejak lama. Kalau ini spesifik sekali, ada beasiswa khusus untuk para santri, sehingga kemudian mereka bisa mendapatkan kesetaraan perlakuan, kesetaraan kesempatan untuk bisa meraih kesuksesan di kemudian hari," harapnya.

Menurutnya, Ganjar juga sudah terbukti memperhatikan pendidikan saat memimpin Jawa Tengah. Dia pun yakin sektor pendidikan akan menjadi prioritas Ganjar-Mahfud kalau terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden.

"Pendidikan ini sektor yang fundamental sehingga harus menjadi perhatian pemimpin kedepan. Termasuk Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan harus diperhatikan. Dan itu akan menjadi salah satu prioritas Pak Ganjar dan Mahfud," ucapnya.

Sementara itu, sosok Mahfud kata Yenny, bukan orang yang asing bagi dirinya dan keluarganya. Sebab, Mahfud merupakan kader NU yang dididik langsung oleh Gus Dur.

"Pak Mahfud bukan orang asing, beliau orang NU dan Kader didikan langsung Gus Dur. Bahkan ditunjuk jadi Menteri Pertahanan di era Presiden Gus Dur," katanya.

Selain itu, Yenny mengatakan Mahfud merupakan sosok yang pernah menduduki kursi legislatif, yudikatif dan eksekutif.

"Pak Mahfud ini pernah di DPR, pernah Ketua Mahkamah Konstitusi, dan pernah jadi menteri. Jadi paket komplit ini," katanya.

Yenny mengingatkan bahwa suatu negara akan maju ekonominya dan tercipta banyak tercipta lapangan kerja apabila kondisinya aman, kondusif dan penegakan hukumnya adil atau bagus.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved