Klaten Bersinar

Waspada Hoax di Masa Kampanye Pemilu, Ketua DPRD Klaten Minta Masyarakat Teliti Terima Informasi

Dokumentasi pribadi Hamenang Wajar Ismoyo
Ketua DPRD Kabupaten Klaten Hamenang Wajar Ismoyo 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Masuk masa kampanye yang menjadi rangkaian Pemilu serentak 2024, Ketua DPRD Kabupaten Klaten Hamenang Wajar Ismoyo minta warganya waspada bahaya berita hoax yang menjatuhkan pihak tertentu.

Menjelang 14 Februari 2024, hingga saat ini semua pelaksanaan tahapan Pemilu berjalan on the track.

Lika-liku selama tahapan pemilu menjadi hal yang wajar untuk dilalui.

Baca juga: Ketua DPRD Hamenang Tutup Rangkaian Tradisi Cethik Geni, Dorong Penggunaan Lokasi Representatif

Perbedaan yang ada dalam masyarakat harus dimaknai sebagai sarana mewujudkan integrasi nasional mewujudkan tujuan Negara sebagaimana alinea ke-4 UUD 1945.

Hamenang optimis penyelenggaraan Pemilu 2024 berjalan sesuai dengan rencana dan tahapan yang telah ditetapkan.

Namun begitu, dirinya meminta masyarakat waspadai fenomena hoax atau disinformasi terutama saat masa kampanye.

Karena hoax dan berita palsu sejatinya merusak integritas pemilu.

"Realitasnya setiap pemilu lima tahunan selalu ada Black campaign terus," tegas Hamenang, Sabtu (2/12/2023).

"Meskipun saat ini yang saya lihat di media sosial, black campaign sudah mulai berkurang, tapi realitasnya hoax atau ujaran kebencian masih tetap ada," imbuhnya.

Menurutnya kewaspadaan akan kehadiran hoaks dan propaganda yang seringkali disebarkan melalui media sosial (medsos) menjadi hal yang harus ditingkatkan oleh masyarakat di tengah kemudahan akses informasi saat ini karena berita hoaks sangat berbahaya dan dapat memicu perpecahan di tengah masyarakat.

Oleh karena itu perlu dicegah, agar yang kita harapkan bersama pemilu dapat berjalan dengan damai.

Untuk itu, ia meminta masyarakat aktif mencari kebenaran dari sebuah informasi yang mereka terima.

Sehingga ketika melihat informasi apapun dari media sosial tidak mudah percaya, terlebih informasi yang berkaitan dengan berita buruk.

Baca juga: Pesan Hamenang untuk Peserta Futsal Student League di Klaten : Menang Tak Jumawa, Kalah Jangan Emosi

"Biasakan melakukan komparasi terhadap informasi yang diterima dengan media (informasi) yang lain. Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan, agar tidak salah dalam menyebarkan sebuah informasi lewat sosial media."

"Selain itu, selalu melakukan check and recheck terhadap media yang bersangkutan, apakah media itu kredibel atau tidak, karena setiap orang saat ini bisa menjadi citizen journalism dengan menggunakan gadgetnya," jelasnya.

Oleh karenanya pemahaman yang baik saat informasi yang beredar melalui media online, media sosial maupun media apapun perlu dimiliki oleh masyarakat sebagai penangkal berita hoax.

"Jadi, saya minta warga masyarakat bisa melihat, memilah dan memilih secara jeli, agar nanti waktu Pemilu tidak termakan oleh hoax atau ujaran kebencian," pungkasnya. (*)