Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Elektabilitas Ganjar-Mahfud di Bawah Prabowo-Gibran, Pengamat : Kritik ke Jokowi Beri Efek Negatif

Tingkat elektabilitas Ganjar Pranowo - Mahfud MD berada di bawah Anies - Cak Imin dan Prabowo - Gibran.

|
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Adi Surya Samodra
Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)
Bakal Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berfoto bersama disela-sela pendaftaran Bakal Calon Presiden dan Wakil Presiden di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Kamis (19/10/2023). Ganjar-Mahfud resmi mendaftar ke KPU sebagai calon presiden dan wakil presiden pada pemilu 2024. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tingkat elektabilitas Ganjar Pranowo - Mahfud MD berada di bawah pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. 

Dalam hasil survei Litbang Kompas edisi Desember 2023, misalnya, Ganjar - Mahfud MD berada di posisi ketiga. 

Mereka meraih elektabilitas sebesar 15,3 persen. 

Elektabilitas tersebut kalah dari elektabilitas Prabowo - Gibran dan Anies - Cak Imin

Anies - Cak Imin mengangtongi tingkat elektabilitas sebesar 16,7 persen.

Baca juga: Tanggapi Survei Litbang Kompas, PKS Solo Sebut Jadi Angin Segar untuk Anies-Muhaimin

Sementara Prabowo - Gibran memiliki tingkat elektabilitas sebesar 39,3 persen. 

Pakar psikologi politik UNS Solo, Abdul Hakim menilai ada beberapa faktor yang membuat elektabilitas Ganjar - Mahfud MD tidak unggul dari Prabowo - Gibran dan Anies - Cak Imin

Menurutnya, itu disebabkan tim Ganjar-Mahfud maupun partai pengusungnya, yakni PDIP sering melontarkan kritikan kepada Jokowi akhir-akhir ini.

Sikap itulah yang berpotensi menimbulkan sentimen negatif hingga berdampak pada berkurangnya dukungan.

"Dan ini juga linier dengan tren elektabilitas pada pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, beberapa minggu terakhir Ganjar dan PDIP secara terbuka melakukan kritik terhadap Presiden Jokowi," jelas dia.

"Dan efeknya itu justru dia kehilangan dukungan sekitar 5 sampai 6 persen, dan terjadi perpindahan dari pendukung Ganjar ke pendukung Prabowo, ini menunjukkan bahwa faktor Pak Jokowi masih sangat kuat memengaruhi elektabilitas Prabowo dan Gibran," sambungnya.

Baca juga: Hasil Surveinya Versi Litbang Kompas Turun, Ganjar Pranowo: Konsolidasi Sekarang Sedang Dilakukan

Dengan kondisi tersebut, semakin menguatkan analisis para pemilih, yang tidak terlalu tertarik pada perdebatan politik yang substantif, namun dipengaruhi oleh sentimen.

"Kemudian juga tren ini mendukung analisis saya bahwa publik tidak terlalu tertarik mengikuti perdebatan politik yang sifatnya substantif," ujar Abdul.

"Kritik-kritik dari Ganjar Pranowo-Mahfud MD terhadap Jokowi itu sebenarnya cukup masuk akal, kita lihat justru menciptakan sentimen negatif,".

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved