Pemilu 2024
Gerindra Solo Tampik Status Prabowo Tanpa Pendamping Buat Prabowo-Gibran Sulit Raih Suara Perempuan
Gerindra Solo meyakini, peran untuk mampu menarik suara perempuan bisa diambil alih oleh sosok istri Gibran Rakabuming Raka, Selvi Ananda.
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ketua Gerindra Solo, Ardianto Kuswinarno menampik status Prabowo Subianto yang tak memiliki pendamping bakal mempengaruhi suara bagi paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran.
Terutama dalam meraih suara perempuan di Pemilu 2024 mendatang.
Ardianto langsung menyanggah anggapan tersebut.
"Kan persyaratan menjadi Presiden harus memiliki istri seperti di syarat KPU? Kalau nggak ada ya sah-sah saja, tidak ada masalah. Toh nanti juga ada istri Cawapres yang juga bisa memimpin kegiatan terkait perempuan setelah dilantik," kata Ardianto.
"Yang penting beliau pantas, cakap dan cerdas untuk memimpin negeri ini untuk bisa di bawa kemana nantinya negeri ini," sambung Ardianto.
Ia pun meyakini, peran untuk mampu menarik suara perempuan bisa diambil alih oleh sosok Istri Gibran Rakabuming Raka, Selvi Ananda.
"Iya betul, ini kan mbak Selvi Ananda mulai sering mengikuti mas Gibran, pasti beliau juga belajar juga. Ini analogi saya," jelasnya.
Di sisi lain, Ardianto memandang adanya perubahan survei yang dikeluarkan oleh Litbang Kompas baru-baru ini karena efek Jokowi.
Lebih lanjut, menurut pandangan Ardianto suara pemilih cukup drastis berubah lantaran akhir-akhir ini Presiden Jokowi sering diserang PDIP.
Penyebab lain menurut Ardianto, lantaran sosok Prabowo-Gibran kini makin menunjukkan keseriusannya untuk memimpin negara.
Baca juga: Anaknya yang Terseret Ombak Parangtritis Ditemukan, Ayah Siswa MTs Solo: Tidak Putus Salat Tahajud
"Yang pertama masyarakat sudah sadar tentang demokrasi. Yang kedua pemilih ini kan betul-betul mencermati mana yang santun, yang bisa membimbing, membina negara nantinya," ujar Ardianto saat dihubungi TribunSolo.com, Senin (11/12/2023) malam.
Menurut Ardianto, narasi-narasi yang menyerang Jokowi menjadi bumerang yang menggerus suara salah satu Paslon.
"Itu kan kini masyarakat sudah bisa menilai mana yang hanya muncul karena emosional, muncul dengan narasi-narasi yang kurang baik, kurang berbobot. Akhirnya masyarakat menilai sendiri," sambungnya.
"Di situlah masyarakat akhirnya migrasi yang awalnya pemilih pak Jokowi memilih ke calon sebelah sekarang beralih ke Paslon 02," tegas Ardianto.
Gibran Menyambut Bergabungnya PKS di Koalisi Pemerintah, Soal PDIP Tunggu Keputusan Prabowo |
![]() |
---|
Gagal Dilantik, Caleg dari PDIP Datangi Kantor KPU Lagi dan Minta Tunda Pelantikan DPRD Karanganyar |
![]() |
---|
Anggota DPRD Boyolali Periode 2024-2029 Dilantik, Susetya Kusuma Jadi Ketua Sementara |
![]() |
---|
Jalan Tarso dan Teguh di Pilkada Wonogiri Jateng Makin Terbuka, Golkar Beri Rekomendasi |
![]() |
---|
Blak-blakan Teguh Prakosa Bicara Soal Koalisi di Solo Jateng: Sebut Masih Cair, Bisa Berubah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.