Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Pembangunan Infrastruktur di Solo era Gibran : Ada yang Dibiayai APBN, Hibah UEA, & Investor

Calon Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka memiliki 17 proyek pembangunan prioritas yang dijalankannya selama menjabat sebagai Wali Kota Solo.

|
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Adi Surya Samodra
Tribunsolo.com/Andreas Chris
Suasana Simpang Palang Joglo, Banjarsari, Solo jelang pembukaan akses pada 5 Desember 2023 besok. 

8. Revitalisasi Pura Mangkunegaran

Revitalisasi Pura Mangkuengaran menggunakan biaya pemerintah pusat.

Biaya revitalisasi tersebut ditaksir mencapai Rp 24,5 miliar. 

Baca juga: Malam Ini Gibran Ikut Debat Cawapres, Bisakah 17 Program Prioritasnya di Solo Jadi Modal? 

Selain dibiayai APBN, sejumlah proyek pembangunan prioritas tersebut dibiayai dengan anggaran BUMN.

Revitalisasi Lokananta, misalnya, yang dibiayai dari BUMN Danareksa.

BUMN tersebut menggelontorkan anggaran sebesar Rp 50 miliar. 

Adapun proyek prioritas tersebut juga mendapat suntikan dari dana hibah.

Pemkot Solo mendapat bantuan dana hibah dari pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) saat era pemerintahan Gibran

Dana hibah tersebut dipakai untuk pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed, rencana pembangunan GOR Indoor Manahan, dan Islamic Center.

Kemudian pembangunan Museum of Culture and Technology yang didanai konglomerat pemilik Mayapada Dato Sri Tahir, dan pembangunan Solo Safari yang investornya Taman Safari Indonesia.

Adapun pembangunan PLTSa Putri Cempo menghabiskan anggaran lebih kurang Rp 400 miliar.

Pembangunan itu sempat mendapat suntikan dana dari China Construction Bank (CCB).

CCB menggelontorkan dana pinjaman sebesar USD 16 juta.

Dana tersebut digelontorkan saat era pemerintah FX Hadi Rudyatmo. 

Setelahnya, sisa pembiayaan menjadi tanggung jawab investor.

Baca juga: Dibuka Hari Ini, Tol Fungsional Solo-Jogja Sudah Mulai Dilewati Pemudik Nataru 2024

Sukasno mengatakan 17 proyek pembangunan prioritas tidak pernah dibahas Gibran dengan Komisi III DPRD Solo.

"Dengan Wali Kota itu yang kita bahas adalah proyek-proyek yang dibiayai oleh APBD," ucap dia. 

"Yang dibiayai oleh APBD contoh jalan, lingkungan, rumah tidak layak huni, drainase dan seterusnya," sambungnya.

Sementara saat ditanya apakah ke-17 prioritas pembangunan yang dicanangkan oleh Gibran itu berdampak pada Kota Solo, YF Sukasno menegaskan untuk saat ini belum bisa berkomentar banyak.

"Kami belum bisa memberikan komentar dampaknya. Karena kalau ditinjau dari PAD (Pendapatan Asli Daerah), PAD nya malah kemarin minta diturunkan. Karena itu nanti dampaknya juga akan ke PAD," kata dia.

"Tapi kemarin waktu pembahasan APBD perubahan malah target PAD minta diturunkan. Tapi kami belum bisa memberi komentar lebih jauh, cuma nanti tahun depan atau tahun berikutnya baru kita bisa memberikan komentar terkait itu kalau dianggap membawa dampak signifikan bagi Kota Solo," pungkasnya. 

Ketua DPC Gerindra sekaligus Sekretaris Komisi III DPRD Solo, Ardianto mengatakan, terkait proyek ini berskala nasional atau tidak menurutnya tidak perlu dipersoalkan.

Dalam hal ini, dia melihat bagaimana komitmen Gibran dalam membangun Solo dan melaksanakan tugas memajukan kota Solo.

"Itu bisa menjadi modal debat karena pembangunan-pembangunan itu bisa diwujudkan di Kota Solo," papar Ardi.

Keberhasilan proyek ini juga menjadi bukti Gibran mampu untuk membangun Kota Solo.

"Itu walaupun skala program nasional, kalau tidak dilaksanakan tidak jadi baik," papar dia.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved