Gus Miftah Diduga Praktikkan Politik Uang, Gibran: Kami Siap Ditegur

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Bawaslu Pamekasan saat ini sedang menelusuri dugaan politik uang yang dilakukan Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah untuk memilih pasangan calon presiden (paslon) nomor 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Mengenai hal ini, Gibran pun siap mendapatkan sanksi jika pihaknya terbukti melakukan politik uang.

“Itu monggo kita mengikuti aturan dari Bawaslu. Jika ada yang salah kami siap ditegur atau pun mendapatkan sanksi,” terangnya.

Sebelumnya, aksinya bagi-bagi susu di Car Free Day (CFD) Bundaran HI juga diputuskan melanggar karena bermuatan politik.

Ia pun kooperatif dalam memenuhi panggilan Bawaslu Jakarta Pusat.

Baca juga: Wacana Bansos Ditunda di Tahun Politik, Gibran: Keputusan Bukan di Saya

“Kemarin kan saya sudah datang ketemu Ketua Bawaslu juga. Pokoknya kita ngikutin aturan aja,” tuturnya.

Gus Miftah membagi-bagikan uang di gudang tembakau milik Khairul Umam di Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Kamis (28/12/2023) lalu.

Kordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Pamekasan, Suryadi menuturkan, dalam video yang diterima Bawaslu, ada video yang memperlihatkan ajakan untuk memilih pasangan calon presiden.

Gus Miftah diduga juga menyebutkan kalimat 'Prabowo-Gibran untuk Indonesia'.

Dalam video tersebut, Miftah didampingi Khairul Umam atau Haji Her yang duduk di kursi dengan baju warna coklat, bersarung hijau, sambil memegang tongkat kayu. (*)