Klaten Bersinar
Taman Kuliner MPP Klaten Sepi Pengunjung, Bupati Sri Mulyani Putar Otak Cari Solusi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Bupati Klaten Sri Mulyani turun tangan langsung cari solusi agar Taman Kuliner Mal Pelayanan Publik (MPP) Klaten banjir peminat.
Hampir setahun Bupati Klaten Sri Mulyani meresmikan fasilitas publik Taman Kuliner MPP, Jalan Mayor Kusmanto, Desa Semangkak, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten tepatnya pada Sabtu (25/2/2023) lalu.
Kala itu peresmian dilakukan dengan cara memboyong PKL dari depan Masjid Raya Klaten ke Taman Kuliner dengan kirab yang dipimpin oleh Sekertaris Daerah, Jajang Prihono bersama Kepala OPD Kabupaten Klaten.
Baca juga: Masjid Agung Al Aqsha Klaten Mencari Imam, Bupati Sri Mulyani Berharap Terpilih Sosok Terbaik
Namun setelah berjalan hampir 12 bulan, Taman Kuliner MPP nyatanya belum mampu jadi magnet bagi pecinta kuliner.
Untuk itu, Bupati Sri Mulyani tengah mencari jalan keluar atas permasalahan yang ada.
Kepada awak media Bupati Sri Mulyani mengaku tak akan melakukan pembangunan di lokasi tersebut tahun ini.
"Karena kita melihat taman kuliner ini tempatnya bagus dan strategis, bahkan bangunannya bagus dan memadai ditambah letaknya di kota," ungkapnya.
"Tapi kenapa belum maksimal ada apa," imbuhnya seraya melihat apa yang bisa ia lakukan untuk memaksimalkan potensi Taman Kuliner MPP.
Bahkan, beberapa hari lalu, Jumat (22/1/2024) pihaknya meninjau langsung Taman Kuliner MPP.
Ia menjelaskan, kala itu pihaknya hanya melakukan pengecekan saja, lantaran potensi yang dimiliki tempat tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal oleh pedagang.
Menurutnya dengan melihat secara langsung ia berharap akan muncul ide untuk pengembangan ekonomi di tempat itu.
Kepada awak media ia mengaku, brand besar sempat melirik untuk berinvestasi di taman tersebut.
Namun ukuran kios menjadi masalah lantaran tak sesuai dengan kebutuhan mereka.
"Saat ini kami sudah menggandeng brand kopi yang ternama, namun ternyata bentuk kerjasamanya juga tidak mudah. Karena mereka membutuhkan akses tempat yang cukup luas, padahal di sini sudah ada kios," ungkapnya.
Tak berhenti sampai di situ, selain kedai kopi tawaran lain juga masuk.
Baca juga: Bupati Sri Mulyani Dorong Penguatan APIP Demi Wujudkan Pemerintahan yang Bersih dan Akuntabel
Tapi pihaknya tak mau gegabah dalam memutuskan. Ia mengaku banyak pertimbangan yang harus dipikirkan secara matang.
"Bahkan ada penawaran untuk mainan tapi nanti konsepnya seperti apa mari kita lihat kembali."
"Hingga saat ini penawaran sudah banyak dan bagus tapi masih belum sesuai dengan peraturan yang ada, sehingga ke depan nanti akan kita sesuaikan dengan peraturan daerah dan kita sesuaikan dengan kondisi yang ada di taman kuliner saat ini," pungkasnya. (*)