Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Makam Anak di Boyolali Dibongkar

Ayah Tiri Berkelit Pukul Anak Hingga Tewas di Boyolali, Fakta Berkata Lain : Ada Pendarahan di Otak

Tersangka mengaku hanya membenturkan kepala bagian depan anak tirinya ke pintu. Kepada penyidik, MR bersikukuh tak memukul

TribunSolo.com/Tri Widodo
MR, tersangka penganiayaan anak tiri yang masih balita saat dimintai keterangan di ruang PPA, Polres Boyolali, Senin (29/1/2024) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Kasus kematian balita di Dukuh Sajen, Desa Guli, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, masih dalam proses penyidikan Polres Boyolali.

Penyidik polres Boyolali, kembali mengintrogasi MR (26) ayah kejam yang tega menganiaya anaknya tirinya yang masih berusia 3 tahun.

MR sejak Jumat pekan lalu telah ditahan di Mapolres Boyolali.

Dia pun kembali diperiksa ke Penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Boyolali.

Pemeriksaan ini berkaitan pengakuan tersangka yang berbeda dengan hasil otopsi sementara.

Dimana, dari hasil otopsi menunjukkan korban mengalami pendarahan otak kiri belakang.

Selain itu, juga diketahui tulang tengkorak kiri retak.

Kondisi itu diduga disebabkan akibat benturan benda tumpul.

Baca juga: Polisi Sebut Pelaku Penembakan Warga Boyolali di Colomadu Karanganyar Lebih dari Satu

Baca juga: KRONOLOGI Ayah Tiri di Boyolali Aniaya Anak hingga Tewas, Kesal Anak Tak Mau Tidur Siang

"Dari hasil pemeriksaan diketahui terdapat pendarahan pada otak kiri dan retak pada tengkorak kepala kiri akibat kekerasan benda tumpul," kata Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, Senin (29/1/2024).

Kondisi itu sangat jauh berbeda dengan pengakuan tersangka.

Tersangka mengaku hanya membenturkan kepala bagian depan ke pintu.

Kepada penyidik, MR bersikukuh tak memukul atau membenturkan kepala bagian belakang korban.

MR pun sempat berkelit jika luka itu ditimbulkan saat makam korban yang runtuh saat dilakukan proses pembongkaran.

Pernyataan pelaku ini pun langsung dibantah penyidik.

Penyidik menyebut, jika sudah meninggal dunia tak mungkin menimbulkan gumpalan.

"Kalau sudah mati, aliran darah pasti sudah berhenti. Tidak mungkin akan menggumpal di kepala," kata penyidik.

MR pun kemudian berkelit lagi jika korban sebelumnya sempat terjatuh di halaman teras.

Hanya saja, korban jatuh ke depan, tidak ke belakang.

MR pun tak mengetahui penyebab gumpalan darah pada otak tersebut.

"Saya tidak tahu pak. Saya tidak memukul," pungkasnya.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved