Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ramadhan 2024

Cara Membayar Hutang Puasa Ramadhan ketika Lupa Jumlah Harinya, Begini Penjelasan Solusinya

Berikut adalah Cara Membayar Hutang Puasa Ramadhan Tahun Lalu, Tapi Lupa Jumlah Harinya

KOLASE TRIBUN VIDEO
Ilustrasi puasa. 

TRIBUNSOLO.COM - Bulan Ramadhan sebentar lagi akan tiba, bagi umat muslim yang memiliki utang puasa Ramadhan di tahun lalu harus segera melunasinya.

Muslim yang dalam keadaan sehat atau mampu secara fisik maka harus membayar utang puasa Ramadhan dengan cara melaksanakan puasa Qadha.

Baca juga: Doa Pernikahan Agar Keluarga Dilindungi dari Kejahatan Perampokan, Bisa Panjatkan Doa Ini

Hukum melaksanakan puasa qadha untuk membayar hutang puasa Ramadhan adalah wajib.

Jumlah puasa Qadha dilaksanakan sesuai dengan jumlah puasa Ramadhan yang kurang di tahun lalu.

Hutang puasa Ramadhan tersebut bisa dibayar selama kurun waktu setahun, mulai dari Ramadhan tahun lalu sampai bulan Ramadhan berikutnya.

Dengan jangka waktu yang lama, tak jarang seseorang lupa akan jumlah utang puasa Ramadhan tahu lalu tersebut.

Lantas bagaimana solusinya jika lupa jumlah hutang puasa tersebut?

Dikutip dari Tribunnews.com, Dr Aris Widodo, akademisi muslim dari IAIN Surakarta menjelaskan sejatinya dalam Islam diajarkan setiap hutang perlu dicatat, tak terkecuali hutang puasa Ramadhan.

Sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran dalam Surat Al Baqarah ayat 282.

"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya". (QS.Al-Baqarah :182)

Dr Aris Widodo mengatakan bahwa catatan hutang puasa Ramadhan tersebut berguna sebagai langkah antisipasi, jika keadaan seseorang tersebut lupa akan hutangnya, maka bisa melihat catatan tersebut.

Baca juga: Berikut Bacaan Niat Puasa Qadha untuk Membayar Hutang Puasa, Lakukan Sebelum Ramadan Datang

Namun, jika seseorang tidak mencatat hutang tersebut dan lupa berapa jumlahnya, maka bisa mengambil jumlah yang lebih banyak.

Hal ini bisa merujuk pada hadis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam,

"Apabila di antara kalian lupa atau ragu tentang sholatnya, maka hendaklah dia membuang keraguan itu dan mengambil yang yakin".

Adapun kaitannya dengan hutang puasa Ramadhan, misal ragu hutang puasa tujuh atau delapan hari, maka dianjurkan untuk mengambil yang delapan hari.

(Magang TribunSolo.Com/Ilham)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved