Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Keutamaan Puasa Senin Kamis di Bulan Sya'ban : Allah Menjanjikan Buka Pintu Rahmat

Keutamaan puasa senin kamis yang dilakukan saat Syaban, bisa diamalkan umat muslim.

TRIBUN KALTIM
Ilustrasi Puasa Senin Kamis 

TRIBUNSOLO.COM – Puasa Sunnah Senin Kamis sudah tidak asing lagi bagi umat muslim, puasa tersebut bisa dilakukan di bulan apa saja.

Beberapa orang sudah menjadikan hal ini rutinitas, meskipun begitu Puasa Senin Kamis ini tetap saja sifatnya sunnah atau tidak diwajibkan.

Sama hal nya dengan Puasa Nisfu Sya’ban yang juga sifatnya sunnah.

Pada tahun ini Bulan Sya’ban 1445 H/2024 jatuh pada tanggal 11 Februari 2024.

Baca juga: Niat Puasa Qadha Digabung Dengan Puasa Senin-Kamis, Berikut Penjelasan Soal Hukumnya.

Melaksanakan amalan di bulan ini sangat dianjurkan, sebab Allah menjanjikan akan membukakan pintu rahmat serta pengampunan bagi hamba-Nya.

Satu di antara amalan bulan Sya'ban adalah melaksanakan puasa sunnah.

Tentunya, ini menjadi kesempatan untuk memperbanyak amal ibadah.

Berikut niat Puasa Senin Kamis, yang Tribunnews.com kutip dari Buku Pintar Panduan lengkap Ibadah Muslimah karya Muhammad Syukron Maksum:

Niat Puasa Hari Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu Sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa'ala

Artinya:

"Saya niat puasa hari Senin, sunah karena Allah ta'ala."

Niat Puasa Hari Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala

Artinya:

"Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta'ala."

Doa Berbuka Puasa

Dikutip dari Buku Panduan Ramadhan Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah yang ditulis oleh Muhammad Abduh Tuasikal dan diterbitkan oleh Pustaka Muslim, di kalangan masyarakat, setidaknya ada dua doa berbuka puasa yang sering dibaca.

Doa pertama seperti yang diriwayatkan oleh Abu Daud no. 2357.

"Dzahabazh zhoma-u wabtallatil 'uruuqu wa tsabatal ajru insya Allah."

Artinya:

Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah.

Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits di atas hasan.

Doa kedua berbunyi:

"Allahumma laka shumtu wa'ala rizqika afthortu"

Artinya:

Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu aku berbuka

Doa ini berasal dari hadis dho'if atau lemah, untuk lebih jelasnya dapat Anda baca lebih lanjut di Buku Panduan Ramadhan Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah di sini.

Manfaat Puasa Senin Kamis

Rasulullah SAW menuturkan beberapa manfaat yang dapat dipetik jika berpuasa pada hari Senin dan Kamis, di antaranya:

1. Hari Kelahiran Rasulullah, Penetapan Kenabian, dan Diturunkannya Al-Qur'an

Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri teladan umat Islam, dilahirkan pada hari Senin.

Beliau menerima wahyu pertama kali yang disampaikan oleh Jibril yang membawa risalah kenabian, juga pada hari Senin.

Berdasarkan penuturan Abu Qatadah ra, Rasulullah SAW bersabda:

"Itu adalah hari yang saya dilahirkan di dalamnya dan hari yang saya diangkat sebagai Rasul atau hari yang pada saya diturunkan Al-Qur'an." (HR Muslim)

2. Hari Pemeriksaan Amal

Pemeriksaan catatan amal sehari-hari manusia itu ternyata dilakukan pada hari Senin dan Kamis.

Maka jika pemeriksaan amal dilakukan pada saat kita sedang berpuasa, semoga nilai keburukan berkurang.

Sementara, semoga nilai amal kebaikan yang dilakukan pun akan bertambah.

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW bersabda:

"Amal perbuatan itu diperiksa tiap hari Senin dan Kamis, maka saya suka diperiksa amalku sedang saya berpuasa." (HR Turmudzi)

3. Berharap Ampunan Allah SWT

Para sahabat bertanya-tanya ada apa dengan hari Senin dan Kamis, hingga Rasulullah SAW memberi perhatian khusus.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya amal-amal itu dipersembahkan pada tiap Senin dan Kamis, maka Allah berkenan mengampuni setiap muslim atau setiap mukmin, kecuali dua orang yang bermusuhan, maka firman-Nya: Tangguhkanlah keduanya." (HR Ahmad)

Ada satu amal keburukan yang tak diberi toleransi oleh Allah SWT bagi pelakunya, yaitu bermusuhan dengan sesamanya.

Maka hal ini patut diperhatikan, untuk senantiasa rukun dengan rekan, saudara, kolega, dan orang sekitar. 

(Magang TribunSolo.com/Hadiyya)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved