Klaten Bersinar

Warga Tak Perlu Cemas Antraks, Bupati Sri Mulyani Pastikan Belum Ada Temuan Kasus di Klaten!

TRIBUNSOLO.COM/Ibnu DT
Bupati Klaten Sri Mulyani memantau langsung vaksinasi pada sapi milik Kelompok Ternak Dadi Mulyo, Dukuh Jatimulyo, Desa Katekan, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Kamis (14/3/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Bupati Klaten Sri Mulyani meminta warga tidak perlu cemas dalam menyikapi temuan kasus antraks terjadi di Kabupaten Gunungkidul dan Sleman, D.I Yogyakarta.

Pasalnya hingga saat ini, belum ada laporan kasus antraks ditemukan di Kabupaten Klaten.

"Informasi yang saya terima dari kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian di Kabupaten Klaten aman dari kasus antraks, walaupun kita berdekatan dengan wilayah yang terjangkit antraks, khususnya di daerah yang saat ini ada bakteri tersebut," ungkapnya.

Meski begitu, Bupati Sri Mulyani menegaskan, tetap dibutuhkan langkah antisipasi nyata.

Baca juga: Hasil Tes Darah Keluarga di Klaten yang Diduga Konsumsi Sup Tulang Terpapar Antraks: Negatif!

Salah satunya adalah vaksinasi pada hewan yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Desa Katekan, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, pada Kamis (14/3/2024).

Kala itu, dirinya memantau langsung vaksinasi yang dilakukan pada 12 ekor sapi milik Kelompok Ternak Dadi Mulyo, Dukuh Jatimulyo, Desa Katekan, Kecamatan Gantiwarno, Klaten.

Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, terdapat 5 desa di Kecamatan Gantiwarno, Klaten yang mejadi sasaran vaksinasi. Diantaranya, Desa Kerten, Katekan, Ngandong, Mlese, dan Kragilan.

"Sasaran vaksin ada 852 ekor sapi di Kecamatan Gantiwarno," ujar orang nomor satu se-Kota Bersinar itu.

"Untuk saat ini kita fokuskan pada wilayah yang berbatasan langsung dengan daerah yang terdapat kasus antraks," tegasnya.

Ditanya soal kebijakan pelarangan atau penutupan lalulintas perdagangan sapi dari Kabupaten Gunungkidul ataupun Sleman. Ia mengaku belum ada rencana sampai sejauh itu.

Baca juga: Bupati Sri Mulyani Pantau Vaksinasi Antraks di Daerah Perbatasan Klaten-DIY, Tercatat Ada 5 Desa

Pencegahan akan tetap dilakukan namun dengan cara berbeda, yakni tim penyuluh kesehatan hewan akan melakukan sosialisasi secara masif terkait bahaya dari virus antraks itu kepada masyarakat.

"Mereka memberikan edukasi bahwa virus itu benar ada dan berbahaya, sehingga apabila masyarakat menemukan kejadian yang menunjukkan gejala tertular virus tersebut bentuk segera dipotong dan dikubur secara aman, bukan disembelih dan dibagi-bagikan," jelasnya.

Untuk itu, ia meminta masyarakat tetap tenang dalam menyikapi kondisi saat ini.

"Kepada masyarakat tetap tenang. Dalam mengolah daging apapun itu harus dipastikan matang," pungkasnya.

Baca juga: Pemkab Klaten Gelar Audiensi dengan Pengelola Panti Pijat, Demi Situasi Kondusif Selama Ramadan

(*)