Klaten Bersinar
Kasus DBD di Klaten Meningkat, Bupati Sri Mulyani Serukan Pemberantasan Sarang Nyamuk Serentak!
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten meningkat, Bupati Klaten Sri Mulyani pun menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serentak, Jumat (5/4/2024).
Seruan tersebut disampaikan Bupati Sri Mulyani akibat angka kasus kematian akibat DBD terus meningkat.
Tercatat hingga minggu ke-12 pada tahun 2024, ratusan orang terserang penyakit tersebut, bahkan 14 diantaranya dinyatakan meninggal dunia.
"Laporan dari dinas kesehatan sampai dengan hari ini jumlah masyarakat yang terkena demam berdarah berjumlah 204 orang, yang meninggal ada 14 orang," jelas Bupati Sri Mulyani usai memimpin Rapat koordinasi dengan jajaran kepala OPD Kabupaten Klaten, di Pendopo Pemkab Klaten, Senin (1/4/2024).
"Rata-rata yang meninggal adalah anak-anak, tapi ada juga yang meninggal di usia 35 dan 50," imbuhnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya mendorong setiap elemen masyarakat untuk berkontribusi aktif dengan mengikuti PSN serentak.
"Menyikapi ini, kami jajaran pemerintah daerah akan ada pemberantasan sarang nyamuk di hari Jumat (5/4/2024). Nanti kita lakukan secara serentak dengan (melibatkan) seluruh komponen yang ada di masyarakat," ungkapnya.
Baca juga: Hasil Panen Surplus! Bupati Klaten Sri Mulyani Ikut Panen Raya di Trucuk, Beri Bantuan Pompa & Pupuk
Bupati Sri Mulyani menegaskan, kegiatan sserupa akan terus digelar guna menekan pertumbuhan nyamuk penyebab kasus DBD.
Berkaca dari kenaikan kasus yang terjadi, Bupati juga meminta kepada semua jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait faktor penyebab berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti.
Dengan begitu, ia yakin, angka kasus DBD di Kabupaten Klaten bisa ditekan.
"Demam berdarah itu tidak identik dengan tempat yang kotor, malah terjadi di tempat air yang bersih seperti tempat penampungan air."
"Karena itu, sosialisasi kepada masyarakat harus terus kita lakukan bahwa tempat penampungan air itu harus sering-sering dibersihkan," imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, kondisi cuaca juga memiliki peran penting dalam perkembangbiakan jentik nyamuk tersebut.
Bupati Sri Mulyani mengatakan jika kenaikan kasus tidak hanya terjadi di Kabupaten Klaten namun juga beberapa wilayah di Indonesia.
Seperti yang dikutip dari Tribunnews.com, per tanggal 18 Maret 2024, tercatat sebanyak 316 kasus kematian.
Angka kematian kasus DBD di Indonesia itu tergolong tinggi jika dibandingkan 4 tahun terakhir.
Baca juga: Segera Daftar! Masjid Agung Al Aqsha Klaten Gelar Qiyamul Lail & Iktikaf Gratis, Ini Cara Daftarnya
Tercatat, pada 2021, terdapat 705 kasus kematian, meningkat menjadi 1.236 kasus pada 2022, kemudian menurun menjadi 894 kasus pada 2023.
Sementara itu, diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten Anggit Budiarto mengungkapkan hingga minggu ke 12 terdapat 12 kasus kematian, sedangkan hingga di minggu ke 13 tercatat 14 kasus kematian angka tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu.
"Tahun ini ada kenaikan kasus di minggu yang sama yakni minggu ke 12, yakni 104 tahun lalu tahun ini 204, untuk kematiannya tahun lalu 7 tahun ini 12 kematian, sedangkan angka kematian di minggu ke 13 tercatat 14 kematian."
"Sebaran ada di Kecamatan Juwiring, Karangdowo, Pedan, Tulung, Klaten Selatan, Prambanan dan Bayat dengan rata-rata per kecamatan 2 kasus (kematian)," jelasnya.
Untuk itu pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar tertib melakukan PSN di lingkungan rumah masing-masing.
"Pastikan tidak ada air yang menggenang. Bersama RT RW melakukan PSN yang rutin seminggu sekali di tempat-tempat umum," jelasnya.
"Apabila mengalami panas lebih dari dua hari, panas di hari ke tiga wajib dibawa ke pusat pelayanan kesehatan," pungkasnya.
(*/adv)