Kasus DBD di Karanganyar Bertambah, Ini Cara Dinkes Berantas Penyebaran Nyamuk Aedes Aegypti

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Karanganyar pada pekan ke-15 bertambah sebanyak 47 kasus.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar terus berupaya memberantas penyebaran penyakit yang disebarkan nyamuk Aedes Aegypti itu.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar Purwati mengatakan pihaknya sudah melaksanakan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan masyarakat.

"Kami terus giatkan PSN di kantor, Sekolah, Pondok, Tempat-tempat Umum, dan Perumahan dengan 3M+," kata Purwati, Rabu (24/4/2024).

Purwati mengatakan, pihaknya juga mengaktifkan kembali Kelompok Kerja Operasional atau POKJANAL DBD dan TILIK TONGGO di semua tingkatan RT/RW, Desa/Kelurahan, dan Kecamatan.

Baca juga: Mantap! Pemkab Karanganyar Terima Penghargaan dalam Penerapan SPM 2024 Kategori Pemkab se-Indonesia

Baca juga: Pesan Pj Bupati Karanganyar Timotius di Halal Bihalal PGRI Karangpandan dan Mojogedang

Ia mengatakan kader POKJANAL atau Kader Jumantik melakukan Pemantauan Jentik Berkala (PJB) maksimal satu minggu sekali.

"Hal ini dilakukan untuk memutus siklus hidup nyamuk dan melaporkan kegiatan tersebut ke Puskesmas," ucap Purwati.

Selain itu, pihaknya terus memantau petugas di puskesmas agar selalu melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat.

Sebab hal terpenting lainnya dalam memberantas penyakit DBD ini adalah tentang pemahaman pentingnya PSN dan pengenalan gejala DBD.

"Ini kami lakukan agar masyarakat yang bergejala segera mengakses layanan Kesehatan di fasilitas Kesehatan terdekat dan mencegah keterlambatan penanganan," pungkas dia.

(*/adv)