Klaten Bersinar

Keren! Ada Ibu-ibu di Klaten Lulus KPM PKH Lantaran Buka Usaha, Bupati Sri Mulyani Apresiasi 

Istimewa
Bupati Klaten Sri Mulyani saat mengikuti halal bihalal bersama Pendamping PKH bersama yang digelar Dinsos P3APPKB Klaten, pada Sabtu (27/4/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Di mata Bupati Klaten Sri Mulyani, emak-emak sebagai ibu rumah tangga tak hanya sekadar piawai dalam mengurus keperluan rumah tangga saja.

Menurutnya, emak-emak juga miliki potensi lebih di lain hal, khususnya dalam mengangkat derajat perekonomian keluarga.

Melihat potensi tersebut, Bupati Sri Mulyani ajak emak-emak ikut menurunkan angka kemiskinan yang di Klaten.

Hal tersebut diungkapkan saat mengikuti halal bihalal yang digelar Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3APPKB) Klaten pada Sabtu (27/4/2024).

"Bahwa ibu-ibu tidak hanya ibu rumah tangga, tapi mereka juga mempunyai kekuatan untuk menopang keuangan keluarga melalui usaha rumah makan, jualan online atau kegiatan lainnya," ungkapnya

"Dimana berkat kerja sampingannya ini bisa ikut menopang kebutuhan keluarga," lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama ia memberikan contoh, beberapa sosok emak-emak yang turut berjuang menjadi menaikan derajat ekonomi keluarga.

Berkat kegigihan dan semangat juang yang tinggi, 5 KPM PKH dinyatakan mencapai Graduasi Sejahtera Mandiri dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Klaten.

Tiga diantaranya dinyatakan lulus setelah memiliki usaha mendapatkan uang ganti rugi tol.

Sementara dua lainnya dinyatakan lulus setelah memiliki warung makan serta memiliki pekerjaan tetap sebagai karyawan swasta.

"Saya memberikan apresiasi beberapa ibu yang telah lulus dari KPM PKH, ini sekaligus menjadi contoh untuk kita dan warga masyarakat kita yang lain."

Baca juga: Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisatawan Klaten Tertinggi se-Jateng, Bupati Sri Mulyani Ucap Syukur

"Dimana mereka berani keluar dari zona tidak mampu, mereka berusaha dan saat ini mereka sudah masuk ke golongan orang mampu," jelasnya.

Sebagai bentuk ungkapan rasa syukur sekaligus apresiasi, secara simbolis Bupati Sri Mulyani menyerahkan sertifikat penghargaan atas pencapaian sebagai KPM PKH Graduasi Sejahtera Mandiri dan bingkisan.

Sementara itu, Kepala Dinsos P3APPKB Klaten Puspo Enggar Hastuti mengungkapkan, jika capaian graduasi mandiri tahun ini telah mendekati capaian tahun lalu.

Tercatat tahun 2023 terdapat 93 KPM PKH dinyatakan lulus, kemudian terdapat 92 KPM PKH dinyatakan Graduasi Sejahtera Mandiri sampai dengan bulan April 2024.

Melihat data tersebut, pihaknya mengaku tidak akan mengendorkan semangat dan terus berusaha menaikkan capaian keluarga Graduasi Sejahtera Mandiri, meski jalannya tak mudah.

Seperti diketahui angka kemiskinan di Klaten pada 2023 tercatat sebanyak 12,28 persen. Angka itu turun 0,05 persen dibandingkan pada 2022 yakni 12,33 persen.

"Karena KPM ini sebetulnya tidak masalah graduasi, namun yang mereka khawatirkan adalah kehilangan jaminan kesehatan (Kartu Indonesia Sehat)," jelasnya.

"Tapi kami juga meyakinkan masyarakat dan kami juga sudah berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan bahwa selama mereka memenuhi syarat menerima, KIS itu tidak akan hilang," pungkasnya. (*)