PMK Masih Menghantui Peternak di Wonogiri, Ada Belasan Ternak Terpapar 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima 

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Penyakit mulut dan kuku (PMK) masih menjadi momok bagi sebagian pemilik ternak di Wonogiri.

Saat ini, pihak terkait mencatat ada belasan kasus aktif. 

"Kasus aktif sampai dengan saat ini ada 19," kata Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Wonogiri, Baroto, Kamis (2/4/2024). 

Baroto menyebut langkah-langkah pencegahan sudah dilakukan secara maksimal.

Sehingga kasus aktif bisa ditekan menjadi belasan. 

"Sekarang tinggal 19. Sebelumnya ada. Tapi ada yang sembuh, ada yang potong paksa atau yang lain," imbuhnya. 

Adapun 19 kasus itu tersebar di beberapa kecamatan.

Baca juga: Sapi Boyolali Terpapar PMK Meningkat, Pedagang yang Beli Banyak Sapi Merana, Mau Untung Jadi Buntung

Baroto menyebut sebaran itu berada di Paranggupito, Wuryantoro, Karangtengah, Eromoko dan Purwantoro. 

Dari sejumlah kecamatan itu, kata dia, paling banyak berada di Kecamatan Paranggupito dengan delapan kasus aktif. 

Berdasarkan penelusuran dinas, mayoritas ternak yang terpapar PMK itu berasal dari Jawa Timur.

Sapi dari Jawa Timur banyak masuk ke Wonogiri ke pasar-pasar ternak yang berada di perbatasan. 
 
"Di Pasar Hewan Purwantoro, 60 persen sapinya dari Jawa Timur. Kalau di Pasar Hewan Pracimantoro, ada yang dari Jawa Timur dan dari Gunungkidul," jelasnya. 

Di bagian lain pihaknya juga gencar melakukan pencegahan seperti edukasi, pengawasan serta vaksinasi PMK. 

Baroto menyebut berdasarkan datanya, sejauh ini ada target stok dosis vaksin 141.000 ternak untuk divaksinasi. Sampai dengan saat ini, 139.901 ternak sudah divaksinasi.

"Hampir semua dosis tersalurkan," kata dia. (*)