Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Ratusan Ibu Hamil dan Bayi Berisiko Stunting di Solo Akan Diberi Makan Gratis, Ini Detailnya

Sebanyak 880 ibu hamil dan bayi di bawah dua tahun (baduta) di Solo akan diberi makan gratis untuk pagi dan siang hari selama sekitar 4 bulan.

freepik.com
Ilustrasi ibu hamil 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sebanyak 880 ibu hamil dan bayi di bawah dua tahun (baduta) di Solo akan diberi makan gratis untuk pagi dan siang hari selama sekitar 4 bulan.

Untuk ibu hamil dianggarkan Rp 25 ribu, sedangkan bayi Rp 20 ribu.

“Kalau untuk baduta dan ibu hamil berbeda. Ibu hamil Rp 25 ribu. Untuk baduta Rp 20 ribu. Kebutuhan nutrisi ibu hamil dan baduta berbeda dari protein, kalori, dan lemak,” tutur Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Solo, Purwanti, Kamis (9/5/2024).

Program ini didanai dari hibah pemerintah Uni Emirat Arab (UEA). Total anggaran untuk program ini sekitar Rp 3,5 miliar.

Ia menjelaskan, para kader sudah dilatih untuk menyediakan menu dengan gizi seimbang.

Berbagai aspek gizi dipenuhi untuk memperhatikan tumbuh kembang ibu hamil dan bayi yang menjadi sasaran.

Baca juga: Ramaikan Pilkada Solo 2024, Rektor Unsa Astrid Widayani Ingin Lanjutkan Program Pembangunan Gibran

“Kader sudah dilatih penyediaan menu. Protein baik untuk ibu hamil dan baduta dari protein hewani bisa telur, ikan, daging,” jelasnya.

Pihaknya mengacu pada panduan Isi Pringku yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

Ia juga memantau sasaran program ini dari sebelum, selama, hingga setelah intervensi dilakukan.

“Kalau dalam program gizi itu Isi Piringku. Dalam satu piring ada persentase. Di dapur sehat sudah ada buku pemantauan dari pemantauan awal berat badannya berapa dengan diberi intervensi kenaikannya seberapa,” terangnya.

Ia juga memastikan menu yang disuguhkan bervariasi agar tidak bosan.

Namun tetap memperhatikan kecukupan gizi dari masing-masing sasaran program.

“Termasuk buku menu 10 hari, hari pertama apa, hari kedua apa. Pengawasan komposisi gizi kerjasama dengan puskesmas. Kalau mark up mudah-mudahan enggak,” jelasnya.

Berikut ini simulasi menu yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan:

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved