Berita Solo
Solo Berpotensi Jadi Kota Metropolitan Baru, Bagaimana Strategi Gibran dan Pemkot?
munculnya Solo sebagai wilayah yang berpotensi menjadi Kota Metropolitan Baru berawal dari pengumuman Bappenas
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Sejumlah persiapan dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo usai kota dengan nama administrasi Surakarta tersebut dipandang berpotensi menjadi Kota Metropolitan Baru berdampingan dengan Kota Semarang.
Potensi tersebut pun telah dirancangkan oleh Pemkot Solo melalui rencana yang tertuang dalam RPJPD 2024-2025, termasuk juga dituangkan salam rancangan sejumlah Persturan Daerah yang baru.
Ditemui usai jumpa pers HUT Dekranas dan PKK di Sriwedari, Sekretaris Daerah Kota Solo, Budi Murtono menegaskan bahwa Pemkot Solo telah menyiapkan sejumlah strategi seiring unculnya wacana Solo menjadi Kota Metropolitan Baru.
“Itu sudah ada (wacana Kota Metropolitan Baru), Solo itu kan arahnya akan dibentuk sebagai kota penghubung untuk pertumbuhan Jawa Tengah ya. Ada dua kan (wacana Kota Metropolitan Baru), Solo dan Semarang,” kata dia, Minggu (12/5/2024).
Sebagai informasi, munculnya Solo sebagai wilayah yang berpotensi menjadi Kota Metropolitan Baru berawal dari pengumuman Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan juga telah disampaikan oleh Deputi Pengembangan Regional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Tri Dewi Virgiyanti saat mengikuti Musyawarah Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jawa Tengah, Senin (29/4/2024) lalu.
Baca juga: Cara JCH Embarkasi Solo Agar Mudah Temukan Koper Haji, Pasang Pita hingga Boneka
“Semarang dan Surakarta mungkin akan menjadi metropolitan baru menuju kota global serta penerapan ekonomi hijau,” terang dia.
Di sisi lain, diketahui bahwa Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Solo 2024-2045 baru saja dibahas oleh Pemkot Surakarta, salah satunya membahas konsep menuju status Kota Metropolis.
Selain itu juga Budi mengatakan bahwa konsep Kota Metropolis juga telah dituangkan dalam Raperda Rencana Pembangunan Industri 2024-2044 yang belum lama ini telah disetujui DPRD Kota Surakarta.
Konsep pembangunan industri potensial di Solo selama 20 tahun kedepan itu dipetakan dalam 7 klaster industri seperti tekstil, makanan, pakaian jadi, kayu, gabus, elektronik, optic, dan funitur yang sudah diselaraskan dengan visi Rencana Pembangunan Industri Nasional 2015-2035 dan Rencana Pembangunan Industri Jawa Tengah 2019-2039.
Baca juga: Kata PDIP Solo saat Pendaftaran Bacawali Tak Seramai Bacawawali Pilkada Solo 2024
“Arahnya pembangunan atau peningkatan industri di Solo dari kecil menjadi menengah dan yang menengah bisa naik kelas. Ini blue print soal bagaimana mengembangkan industri di masa mendatang. Ini yang akan menjadi prioritas kita dalam pembangunan di masa mendatang,” papar Sekda.
Senada dengan hal itu, beberapa waktu lalu Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming mengaku telah mendengar rencana Solo sebagai Kota Metropolitan Baru di Jawa Tengah.
Oleh sebab itu berbagai langkah dan strategi itu telah dituangkan baik dalam RPJPD dan perda yang baru.
“Iya, intinya sudah banyak fisik yang kita bangun di tiga tahun terakhir. Kedepan kita pengen ada atensi khusus untuk pembangunan non fisik, pengembagan SDM-SDM yang ada di Solo,” terang Gibran baru-baru ini.
(*)
Biaya Hidup di Kota Solo Murah? Simak Faktor yang Membuat Biaya Hidup di Surakarta Relatif Murah |
![]() |
---|
5 Toko Jas Hujan di Solo Jateng, Sediakan Aneka Jas Hujan Berkualitas dan Harga Bervariasi |
![]() |
---|
Nikmati Pensiun di Solo Jateng, Jokowi Banyak Tawaran jadi Juru Kampanye Calon Kepala Daerah |
![]() |
---|
Saat Kaesang Gendong Bocah Bernama Gibran, Ingatkan ke Warga Kalau Jokowi Sudah Pulang ke Solo |
![]() |
---|
Daftar Tarif Jalan Tol Solo-Klaten, Tak Lagi Gratis Mulai Besok Sabtu 2 November 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.