Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri

Hasil Pemeriksaan Jenazah Siswi SMP Girimarto Wonogiri Tewas Gantung Diri

Siswi salah satu SMP di Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri diduga melakukan gantung diri dalam kondisi hamil.

|
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Canva
Ilustrasi tali 

Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Siswi salah satu SMP di Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri diduga melakukan gantung diri dalam kondisi hamil.

Korban berinisial SV (15) tersebut ditemukan tewas gantung diri pada Kamis (16/5/2025). 

Kondisi korban disampaikan Kapolres Wonogiri, AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah melalui Kasi Humas AKP Anom Prabowo.

Anom mengatakan korban dalam kondisi mengandung dengan usia kandungan diperkirakan 7 sampai 8 bulan.

"Berdasarkan pemeriksaan luar tubuh oleh pihak medis Puskesmas Girimarto, tidak didapati tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, dan diduga korban saat ditemukan dalam keadaan mengandung sekitar 7 sampai 8 bulan," kata dia.

Baca juga: Tak Datang ke Kelas saat Ujian, Siswi SMP di Girimarto Wonogiri Ditemukan Tewas Gantung Diri

Diketahui, korban saat ini duduk di bangku kelas tiga SMP.

Sejatinya, SV akan mengikuti ujian.

Namun ia tak kunjung datang ke sekolah saat ujian akan segera dimulai.

Menurut Anom, aksi bunuh diri ini pertama kali diketahui oleh saksi berinisial DM (18).

Saksi yang juga merupakan kerabat diminta oleh orang tua SV yang dihubungi oleh pihak sekolah karena SV tidak hadir ke sekolah.

"Orang tua korban ini merantau, kemudian meminta saudaranya untuk mengecek ke rumah dengan maksud melihat keberadaan korban," jelas dia.

Baca juga: Tak Datang ke Kelas saat Ujian, Siswi SMP di Girimarto Wonogiri Ditemukan Tewas Gantung Diri

Sesampainya di rumah SV, saksi ini memanggil korban namun tidak ada jawaban hingga akhirnya saksi ini masuk dengan mendobrak rumah dan mendapati korban dalam keadaan tergantung.

"Setelah sampai di kamar korban, saksi kaget melihat korban sudah tergantung dengan jilbab terikat di leher dan terikat di jendela rumah," ujarnya.

Anom menambahkan, pihaknya saat ini masih mendalami motif bunuh diri itu.

Sejumlah saksi dimintai klarifikasi atas peristiwa itu

"Dengan peristiwa ini, kami menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih peduli dengan lingkungan sekitar," ucap dia.

"Bunuh diri adalah suatu perbuatan yang dilarang agama, semua masalah pasti selalu ada jalan keluarnya, mari kita bersama untuk mencegah kejadian seperti ini terulang kembali," pungkasnya.

(*)

Catatan Redaksi:

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah Hotline Psychology Mobile RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta 08122551001.

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved