Pelajar Solo Meninggal di Sekipan
5 Fakta Tewasnya Sa'dan Siswa MTs di Perkemahan Sekipan Karanganyar Jateng, Pengelola Tak Dilapori
Kepergian Sa'dan Anasta Naim membawa duka pada keluarga. Sebab, sebelum berkemah Sa'dan dalam kondisi yang sehat.
Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Seorang pelajar MTs di Kota Solo meninggal dunia di Bumi Perkemahan Sekipan, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Selasa (21/5/2024).
Korban tersebut merupakan Sa'dan Anasta Naim (15) siswa MTsN 1 Surakarta asal Klaten yang meninggal saat kemah di Bumi Perkemahan Sekipan, Tawangmangu, Karanganyar.
Baca juga: Selama Bersekolah di Solo, Sadan Siswa MTs yang Meninggal saat Kamping di Sekipan Tinggal di Asrama
Dugaan penyebab kematian pelajar MTs Solo saat kemah di bumi perkemahan Sekipan, Kecamatan Sekipan, Kabupaten Karanganyar itu karena hipotermia.
Seperti yang disampaikan Relawan Tawangmangu, Sutrisno.
"Korban (diduga) kedinginan, saat ini jenazah sudah dibawa ke rumah duka," katanya, Selasa (21/5/2024).
Sutrisno mengatakan dari keterangan mereka, kondisi korban sebelum kejadian dalam kondisi sehat.
Bahkan, kata dia, korban sempat mengikuti kegiatan bersama rekan-rekannya yaitu menyalakan api unggun.
Untuk lebih mengetahui terkait kasus meninggalnya pelajar tersebut, berikut TribunSolo rangkum 5 faktanya.
1. Kronologi
Pelajar MTs Solo yang meninggal dunia rupanya datang ke Bumi Perkemahan Sekipan, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Selasa (21/5/2024) bersama dengan rombongan.
Korban bernama Sa'dan Anasta Niam itu tiba bersama 19 rombongan siswa kelas 9 MTs dari Solo.
Satu orang sopir juga berada di lokasi karena rombongan berangkat dengan menggunakan mobil Elf.
Mobil itu disewa mereka dengan cara patungan.
Rombongan korban melakukan kemah di Bumi Sekipan.
Relawan Tawangmangu, Sutrisno mengatakan korban mengikuti rakaian acara bersama dengan rombongan.
Termasuk, korban mengikuti penyalaan api unggun bersama rombongan.
Mereka kemudian beristirahat di kemah.
Temah-temah korban kemudian coba membangunkan korban, Selasa (21/5/2024) pukul 04.00 WIB.
Itu untuk salat subuh.
Baca juga: Langkah Praja Lawu di Pilkada Karanganyar 2024, Rayu PDIP & Golkar, Harap Amankan Rekom Bacawabup
Korban tidak merespons saat dibangunan teman-temannya.
Badan korban dalam kondisi dingin.
Melihat hal tersebut, teman-teman korban memanggil bantuan ke orang lain.
Korban dievakuasi ke puskesmas Tawangmangu dengan mobil elf.
Namun, nasib berkata lain, korban dinyatakan meninggal dunia saat menjalani perawatan di Puskesmas Tawangmangu.
"Korban kedinginan, saat ini jenazah sudah dibawa ke rumah duka," katanya.
2. Pengelola Tak Dilapori
Saat ditelisik, kedatangan mereka tidak diketahui oleh pengelola objek wisata tersebut.
Kapolsek Tawangmangu AKP Sutarno mewakili Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy mengatakan berdasarkan keterangan pengelola, pihaknya tidak menerima konfirmasi kedatangan dari mereka.
"Kita tadi konfirmasi dengan pengelola, dari keterangan mereka pengelola tidak mengetahui kedatangan mereka karena tidak konfirmasi," kata Sutarno, Selasa (21/5/2024).
Sutarno mengatakan, kegiatan berkemah mereka bukan merupakan kegiatan dari sekolah.
Dia mengatakan, korban dan ke-19 rekan-rekan korban berkemah atas inisiatif korban dan rekan-rekannya.
"Ini tidak ada kaitannya dengan kegiatan sekolah namun masih kita dalami," kata dia.
"Imbauan kami kita sudah koordinasi dengan pengelola, dan kita sudah membuat himbauan dan peringatan bahwa cuaca saat ini sedang ekstrim, sehingga apabila datang berkemah menggunakan peralatan dan pakaian tebal," pungkas Sutarno.
3. Tidak Ada Keluhan Sebelum Kegiatan
Kepergiannya membuat keluarga kehilangan.
Perwakilan keluarga, Joko Sutrisno mengatakan, sebelumnya kegiatan almarhum berjalan normal seperti biasa.
"Tidak ada cerita apa-apa, biasa. Dia (Sa'dan) tidak ada keluhan, ga ada apapun," ujar Joko.
Pihak keluarga lalu mendapati adanya kabar duka.
"Keluarga jadi gak menyangka, kalau terjadi seperti ini," ucapnya.
Baca juga: Kegiatan Kemah di Bukit Sekipan yang Tewaskan Siswa MTs Solo Tak Terpantau, Pengelola Tak Dilapori
4. Dikenal Sosok yang Baik
Dikatakan Joko, bila almarhum dikenal sebagai anak yang baik.
"Anaknya bagus," kata dia.
"Saya mengatakan saya kehilangan betul. Karena dia anak yang sholeh, pinter," ucapnya sambil menahan isak tangis.
Ia mengatakan bila Sa'dan sebelumnya berpamitan dengan keluarga di rumah.
"Pamit camping bersama teman-teman, kegiatan di Tawangmangu sama teman-teman. Dia anaknya kalau kemana pamit kok. Gak pernah gak bilang," ujarnya.
5. Tunggu Pengumuman Taruna Nusantara (TN)
Joko mengatakan, bila almarhum juga sebelumnya sempat mendaftar Taruna Nusantara (TN).
"Habis daftar TN, (tinggal) nunggu pengumuman," paparnya.
Almarhum dimakamkan di pemakaman Margoyudan, Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Selasa (21/5/2024) sore.
Dengan adanya kejadian ini, keluarga sendiri telah mengikhlaskan kepergian almarhum.
"Insyaallah keluarga menerima," pungkasnya. (*)
Selama Bersekolah di Solo, Sa'dan Siswa MTs yang Meninggal saat Kamping di Sekipan Tinggal di Asrama |
![]() |
---|
Pemakaman Pelajar Solo Meninggal saat Kemah di Tawangmangu, Makam 200 Meter dari Rumah Duka Klaten |
![]() |
---|
Kegiatan Kemah di Bukit Sekipan yang Tewaskan Siswa MTs Solo Tak Terpantau, Pengelola Tak Dilapori |
![]() |
---|
Siswa MTs Solo Meninggal Kemah di Bukit Sekipan Berprestasi, Sudah Diterima di Pradita Dirgantara |
![]() |
---|
KONDISI Siswa MTs Solo yang Meninggal di Bumi Perkemahan Sekipan Karanganyar, Tubuhnya Dingin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.