Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ibadah Haji 2024

Kuli Bangunan Asal Boyolali Jateng Naik Haji, Pakai Dana Talangan, Yakin Bisa Segera Lunas

Perjuangan Purwanto, Kuli Bangunan asal Boyolali untuk naik haji tak mudah. Dia harus menggunakan dana talangan.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Tri Widodo
Hantoro Purwanto (46) kuli bangunan di Sarimulyo RT 19 RW 03, Desa Sambon, Kecamatan Banyudono naik haji. 

Selama tiga tahun, dia harus berjuang keras untuk mengangsur bulanan sekaligus mencukupi kebutuhan rumah tangga.

Dengan gaji sekitar Rp 900 ribu, tak mudah bagi Hantoro melewati tiga tahun itu.

"Saya ambil (angsuran) yang tiga tahun. Perbulannya itu Rp 600 ribu," jelas.

Selama tiga tahun itu, keluarganya benar-benar harus prihatin.

Uang  seratus perak pun sangat berharga dan berhati-hati untuk menggunakannya.

Bahkan pernah, saat sepi tak ada proyek bangunan, untuk kebutuhan makan saja harus menggunakan uang pitrah (THR) anaknya.

"Kan kalau bangunan itu, pas puasa sepi. Ga ada kerjaan. Sedangkan makan tetep harus setiap hari. Nah saat itu pernah saya itu menggunakan uang THR anak saya untuk kebutuhan makan," jelasnya.

Tiga tahun angsuran sudah selesai.

Saatnya Hantoro menabung untuk menutup biaya pelunasan haji.

Upah Kuli Bangunan yang sudah naik bukan berarti Hantoro bisa sedikit bernafas lega.

Cobaan berikutnya datang secara bertubi-tubi.

Istri dan keempat anak secara bergantian harus dirawat di rumah sakit.

Dia pun tak bisa menabung hingga beberapa bulan seperti yang telah ditargetkan.

Meski begitu, dia tak lelah atau pasrah dengan keadaan.

Tekadnya sudah bulat untuk berhaji.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved