UTBK Gagal Jangan Sampai Kena Mental

TRIBUNSOLO.COM - Sebanyak 785.085 orang menjadi peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) pada Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2024.

Mereka harus berjuang memperebutkan kuota penerimaan nasional. 

Kuota tersebut terbagi menjadi 20.937 tempat untuk Diploma Tiga (D3), 24.793 untuk Sarjana Terapan, dan 201.277 untuk Sarjana S1.

Ada peluang 500 ribuan peserta tidak masuk dalam kuota UTBK SNBT 2024.

Kondisi tersebut berpotensi memicu kekecewaan yang mendalam bagi para peserta ujian tersebut.

Baca juga: Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa, UTP Surakarta Gandeng SMK dan LSP-PO

Berikut beberapa tips yang bisa kamu pertimbangkan untuk melanjutkan kuliah di perguruan tinggi swasta meski gagal UTBK :

1. Jurusan Kampus Sesuai Passion-mu  

Kamu yang tidak mendapat kuota UTBK SNBT 2024 tidak perlu risau dan kecewa.

Masih ada perguruan tinggi swasta yang bisa kamu pertimbangkan.

Kata siapa kuliah di PTS kamu nggak bisa meraih cita-citamu ?

Tenang aja, kuliah di PTS kamu tetap bisa meraih impianmu sesuai dengan passion-mu asalkan kamu memilih jurusan kuliah yang benar-benar kamu minati.

Pilih kampus yang menyediakan program studi dengan kurikulum yang relevan.

Karena itu semua harus disesuaikan dengan minat dan bakat kamu.

2. Cek Akreditasi

Akreditasi PTS juga perlu kamu perhatikan saat mendaftar. 

Itu meliputi akreditasi kampus dan jurusan yang kamu inginkan,ya.

Akreditasi jadi hal yang sangat penting diketahui, semakin tinggi akreditas suatu PTS tentu citra dan lulusannya juga memiliki kualitas.

Dalam dunia pekerjaan, perusahaan biasanya mensyaratkan standar karyawan yang akan mereka rekrut memiliki minimal akreditasi institusi yang baik atau baik sekali bagi calon karyawan pada perusahaan tertentu.

3. Biaya Kuliah Terjangkau

Tinjau biaya kuliah dan biaya lainnya, serta kebijakan keuangan yang diterapkan oleh kampus.

Pertimbangkan apakah kampus tersebut menyediakan opsi beasiswa, program bantuan keuangan, atau rencana pembayaran yang sesuai dengan kemampuan finansial.

4. Alumninya Suskes

Kampus swasta yang bagus juga bisa di lihat dari alumni yang dimiliki.

Biasanya tiap kampus memiliki organisasi untuk alumninya.

Baca juga: UTP Surakarta Luluskan 200 Mahasiswa, Program Sarjana dan Magister, 15 Diantaranya Lulus Lebih Cepat

Kamu bisa mencari tahu dulu profil-profil alumni untuk menilai kualitas sebuah kampus sebelum kamu memilihnya.

Alumni bisa dibilang produk nyata yang “diproduksi” dari sebuah kampus. Alumni menjadi tolok ukur keberhasilan sebuah kampus untuk membentuk lulusan terbaik.

5.   Kualitas Dosen

Kita bisa melihat bagaimana dosen tersebut berkualitas atau tidak dapat dilihat dari profil dosen melalui Google untuk diketahui karya-karya ilmiah yang sudah diterbitkan.

Selain itu jika kampus tersebut mencantumkan profil dosen di website program studi,bisa juga cek di website tersebut.

Pilihlah kampus dimana dosennya memiliki pengalaman di bidangnya.

6. Mahasiswa Berprestasi

Kampus swasta banyak juga mahasiswa yang berprestasi dari akademik maupun non akademik.

Salah satu kisah inspiratif tentang mahasiswa berprestasi datang dari Dwi Retno mahasiswa Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP) yang gagal UTBK tahun 2019.

Akan tetapi Retno tidak pantang menyerah.

Dirinya gigih untuk mencari kampus swasta yang menyediakan beasiswa.

Akhirnya dia memantapkan diri untuk masuk di prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) UTP dan berhasil lulus tepat waktu pada tahun 2023.

Semasa kuliah dirinya disibukkan dengan aktivitas sebagai atlet bela diri Mixed Martial Arts (MMA).

Baca juga: UTP Surakarta Mewisuda 363 Mahasiswa, 5 di Antaranya Mahasiswa Prodi D3 TPP Angkatan Pertama

Dia merupakan atlet dengan julukan The Reef yang berhasil mempertahankan gelarnya sebagai fighter di kelas women strawweight.

Dwi bersyukur mengenyam pendidikan di UTP karena sangat mendukung potensinya dan memberikan kemudahan baginya sebagai atlet

Kegagalan UTBK memang bisa menjadi pengalaman yang mengecewakan dan mengguncang mental.

Namun, dengan sikap yang tepat dan langkah-langkah yang konstruktif, kegagalan tersebut bisa dihadapi dengan lebih baik.

Jangan biarkan kegagalan menghentikan langkah menuju cita-cita.

Bangkit kembali, belajar dari kesalahan, dan teruslah berusaha.

Ingatlah bahwa perjalanan menuju sukses bukanlah jalan yang lurus, melainkan penuh dengan liku-liku yang memperkuat kita.

(*/ADV)