Kronologi Penemuan Jasad Bayi di Jenar Sragen Jateng, Ibu Pendarahan dan Ada Ari-ari

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Penemuan jasad bayi di dapur rumah warga Desa Ngepringan, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen membuat kaget warga sekitar.

Pasalnya, warga sekitar selama ini tidak ada yang mengetahui jika sang ibu, yakni SA tengah mengandung.

Penemuan bayi itu baru diketahui ketika SA tengah mengalami perdarahan hebat, dan sempat dilarikan ke Puskesmas Tangen.

Baca juga: Temuan Jasad Bayi di Dapur Rumah Warga Sragen Jateng, Kondisinya Memilukan: Leher Terjerat Kain

Setelah itu, SA dirujuk ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, karena petugas medis menemukan ada plasenta atau ari-ari di dalam perut SA.

Dari situ, kemudian petugas medis menanyakan keberadaan bayi yang telah dilahirkan SA ke kader posyandu setempat, yang kebetulan istri dari Ketua RT, Ngadino.

"Awal tahu saya ditelepon bahwa SA melahirkan, awalnya kami tidak percaya, karena tidak terlihat hamil, lalu kami dikirim foto, baru percaya," kata Ngadino saat ditemui TribunSolo.com, Minggu (16/6/2024).

Ngadino menyebut kabar itu ia terima pada Minggu (16/6/2024) sekira pukul 03.00 WIB.

Baca juga: KONDISI Bayi Laki-laki yang Tewas di Sragen Jateng, Ditemukan di Kolong Penyimpanan Kayu

Lalu, Ngadino dan istrinya diminta untuk mencari keberadaan bayi SA.

Ngadino pun tidak langsung mencari keberadaan bayi SA, karena kondisi masih gelap.

Ketika cuaca sudah mulai terang, ia ditemui oleh petugas dari Puskesmas Tangen.

Kemudian, ia dan istrinya bersama dengan petugas Puskesmas Tangen mendatangi rumah SA.

Baca juga: Kasus Berlanjut, Polisi Periksa Perempuan dengan Gangguan Mental Lahirkan Bayi di Boyolali Jateng

"Ada kejadian seperti ini, mau buka pintu (rumah SA) masih takut, kami nunggu orang tua ibu bayi, kebetulan rumahnya di sampingnya, barulah dibuka, kita cari ramai-ramai," jelasnya.

"Dicari kurang lebih 15 menit tidak ketemu, kami istirahat dulu sebentar, baru dimulai lagi, kebetulan ditemukan dibawah amben di dapur," tambahnya.

Ngadino juga melihat ada banyak darah tercecer di lantai dapur rumah SA.

Setelah itu, warga pun memanggil bidan desa untuk datang ke rumah SA.

Baca juga: Teka-teki Bapak Bayi Perempuan yang Dilahirkan Wanita dengan Gangguan Mental asal Boyolali Jateng

Bidan Desa, Yuyun Sulistyaningrum mengatakan saat ia datang, bayi tidak berdosa itu masih terbungkus mantol plastik.

"Bayinya masih dibungkus mantol plastik, saya buka, bayinya tengkurap dan sudah tiada, leher kayak ada jeratan, ternyata kain training, saya langsung buka karena tidak tega, soalnya bayinya diubed-ubed gitu sampai meninggal," ujar Yuyun.

Saat ia periksa, tidak ada luka di tubuh jasad bayi tersebut.

Hanya sebagian kepala sudah membiru dan lidah menjulur, diduga imbas leher dijerat kain tersebut.

Selain itu, kondisi badan bayi juga kotor terkena tanah, karena memang tempat bayi itu dilahirkan lantainya masih berupa tanah.

Baca juga: Ingin Anak dengan Shio Naga, Alasan Jessica Iskandar Program Bayi Tabung, Vincent Verhaag Mendukung

"Kondisinya belum kaki mayat saat ditemukan itu, baru ketika di visum, tangan kanannya sudah mulai kaku," jelasnya.

Sementara itu, untuk mengungkap pasti penyebab kematian bayi laki-laki itu, kini jasad bayi sudah dibawa ke RS Moewardi Solo untuk dilakukan autopsi.

"Saat ini, diautopsi di Solo, hasilnya kapan, tim medis yang tahu," kata Kapolsek Jenar, AKP Rudi Hartono.

"Antara kecelakaan atau mengarah ke pembunuhan kami belum bisa melaporkan, tim medis dan tim penyidik masih menunggu hasil autopsi," pungkasnya.

(*)