Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Idul Adha 2024

Sapi Kurban di Klaten Mengamuk, Lari ke Sawah dan Pemukiman, Warga Langsung Sembelih di Tempat 

Dua Sapi kurban di Klaten mengamuk. Hal ini membuat warga harus kejar-kejaran dengan hewan kurban itu. Warga langsung menyembelih di tempat.

Istimewa/Damkar Satpol PP Klaten/Relawan Desa Tulas
Evakuasi sapi kurban, dieksekusi di tempat di dua lokasi di Prambanan dan Karangdowo, Kabupaten Klaten. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sebanyak 2 ekor sapi kurban lepas di 2 lokasi berbeda di Kabupaten Klaten, Senin (17/6/2024).

Lokasi pertama berada di salah satu Masjid, di Desa Kotesan, Kecamatan Prambanan.

Kordinator Pemadam Kebakaran Regu 1 Damkar Satpol PP Klaten, Tri Hatmoko mengatakan bila laporan ia terima sekitar pukul 10.00 WIB.

"Sapi kurban warga di salah satu masjid di Kotesan, saat hendak disembelih mengamuk," ujar Tri saat di konfirmasi.

Tri mengatakan bila sapi pada malam harinya juga telah mengamuk, namun bisa diamankan.

"Terus pagi ini ngamuk lagi, akhirnya lepas. Lepas terus lari di pemukiman warga," paparnya.

Sapi yang keluhnya lepas lari sekitar 1 kilometer dari lokasi masjid, hingga menyebrang jembatan.

Akhir pelarian sapi sendiri selesai, ketika warga mengepung dengan memancing menggunakan sapi betina milik salah satu warga.

Pihak Damkar tiba saat masih dikepung warga, sehingga ikut membantu mengamankan.

Jenis sapi yang lepas merupakan sapi jenis jawa, dengan berat sekitar 7 kuintal.

"Sapi lalu disembelih di tempat, selanjutnya daging dibawa naik pikup menuju masjid," jelasnya.

Baca juga: Sapi Kurban Jokowi 1,1 Ton di Wonogiri Jateng Disembelih, Daging Dibagikan ke 1.400 KK di Gesing

Wilayah kedua yakni berada di Masjid Al Hikmah, Dukuh Glagah, Desa Tulas, Kecamatan Karangdowo.

Salah satu relawan Desa Tulas, Eko Santoso mengatakan bila sapi kurban jenis Limosin dengan berat sekira 700 kilo ini lepas pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB.

"Sapi dari kandang mau dibawa ke Masjid, sampai depan masjid bareng sama orang bawa kayu. Kayunya di brukne, sapinya takut," ujar Eko kepada TribunSolo.com.

Sapi yang memberontak, membuat sekitar 30an warga yang berada di sekitar sapi lari kocar-kacir.

Eko sendiri mendapat laporan sekitar pukul 09.00 WIB, ia diminta membantu evakuasi sapi.

"Sapinya bedal, dari pagi belum ada yang bisa mengatasi. Terus datang ke lokasi dengan bantuan 4 orang," kata Eko.

Sapi sendiri kabur ke tengah persawahan, dan di kerumuni warga dari jarak sekira 100 meter.

"Sapinya agresif, mbeker seperti kuda. Didekati, sapi mengejar," ucapnya.

Eko lalu membuat jebakan tali, dengan diameter 2,5 meter untuk menjebak sapi. Dan sapi digiring untuk mendekat ke jebakan.

Sapi yang terjerat sempat lepas kembali, dan lari. Kemudian kembali di jerat ke pohon.

"Mau dibawa ke masjid jauh, sekitar 400 meter. Sedangkan sapi berada di tengah sawah," kata Eko.

"Karena susah, akhirnya dieksekusi ditempat," imbuhnya.

Sapi yang disembelih di sawah, lalu daging dibawa kembali ke masjid. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved