Keluarga Korban Tak Bisa Berkata-kata Lihat Rekonstruksi Pembunuhan Bos Kerajinan di Boyolali Jateng

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Karpet putih bermotif layang-layang dengan kombinasi warna biru tua dan muda menjadi saksi bisu.

Saksi bisu atas kengerian yang terjadi di ruang utama depan televisi di sebuah rumah yang ada di Kelurahan Pulisen, Kecamatan Boyolali, Rabu malam 1 Mei lalu.

Bau anyir memang sudah tak tercium lagi, Rabu (26/6/2024).

Namun, bekas kucuran darah masih terlihat dengan jelas.

Noda darah berwana merah pucat sedikit menggambarkan bagaimana kebiadaban Irwan saat itu.

Baca juga: Tersangka Bimbing Ucap Syahadat Sebelum Bunuh Bos Kerajinan Tembaga Tumang di Boyolali Jateng

Gara-gara tak dipenuhi keinginannya meminta bayaran lebih tinggi, dia dengan tega menghabisi nyawa Bayu Handono.

Kebrutalan itu membuat adi ipar korban, Agus Dariyanto tak bisa mengungkapkan dengan kata-kata.

Iya, selain Polisi, Jaksa, dan Pengacara, rekonstruksi itu juga disaksikan keluarga korban.

"Istri saya tidak kuat (melihat kekejaman tersangka)," katanya.

Baca juga: Kesadisan Teman Kencan Bunuh Bos Kerajinan Tembaga Boyolali Jateng, Dipicu Tarif BO, Dibacok Celurit

Dengan berat hati, dia pun akhirnya mau menyaksikan langsung rekonstruksi itu.

Dia menyebut, perbuatan tersangka sangat brutal.

Saking brutalnya, dia tak bisa mengungkapkan dengan kata-kata.

"Semoga (Tersangka) diberi hukuman seberat-beratnya. Pokoknya dihukum seberat-beratnya, hukuman yang setimpal," ujar dia.

"Dan diberikan hukuman Allah dengan hukuman yang setimpal. Saya sudah gak bisa mengungkapkan lagi," tambahnya.

(*)