Berita Boyolali

Kisah Masyarakat Dukuh Slembi Boyolali Jateng, Hari Pahing Dianggap 'Angker' untuk Gelar Hajatan 

Hari Pahing dianggap jadi hari yang paling angker di Dukuh Slembi, Desa Jurug, Kecamatan Mojosongo. Mereka pantang mengadakan acara di hari itu.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Tri Widodo
Gapura Dukuh Slembi, Desa Jurug, Kecamatan Mojosongo, Boyolali. 

Dia menyebut, tradisi itu memang tak tertulis.

Turun temurun melalui lisan.

"Ga tau ya orang dulu itu penyebabnya karena apa. Apa mungkin itu hari raja Salembi atau lain sebagainya. Apalagi orang dulu (sesepuh) itu kalau bilang juga singkat.. misalnya wes ojo (sudah jangan), pasti nurut," terangnya.

Misalnya, perintah untuk memberikan sesaji di bawah pohon besar.

Para sesepuh tak pernah menjelaskan maksud dan tujuannya untuk apa.

Namun setelah diteliti maksudnya, pengkeramatan pohon besar itu untuk melindungi sumber daya air dan menjaga keseimbangan alam.

"Masih banyak lagi, sanepo-sanepo (suatu hal yang disampaikan dengan cara samar, tersembunyi) dari para sesepuh terdahulu itu. Yang ternyata punya tujuan mulia," jelasnya.

Baginya larangan itu menjadi sesuatu yang memperkaya tradisi yang berkembang di masyarakat. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved