Penjelasan soal Rumus 3-4 Detik Menjaga Jarak Aman Berkendara, Perhatikan agar Selamat
Rumus ini merupakan panduan sederhana untuk membantu pengendara menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan mereka dalam berbagai kecepatan.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM – Pengendara sepeda motor diharapkan menerapkan rumus 3-4 detik ketika melintas di jalan raya.
Rumus ini merupakan panduan sederhana untuk membantu pengendara menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan mereka dalam berbagai kecepatan.
Rumus tersebut terbukti menyediakan waktu yang cukup untuk pengendara bereaksi dan menyelesaikan tindakan menghindar atau pencegahan dari tabrakan.
Baca juga: Tips Cari Aman Berkendara Menurut Instruktur Astra Motor Jateng, Rumus 3-4 Detik untuk Jarak Aman
Yang perlu diketahui ketika bikers melihat pertama kali ada bahaya di depan adalah sebagai stimulus berawal yang diterima oleh indera penglihatan yang akan diteruskan ke otak (Sensorik).
Otak kemudian harus menafsirkan informasi sensorik dan memahaminya.
Ini melibatkan proses seperti pengenalan pola dan identifikasi objek (persepsi).
Setelah otak memproses informasi, otak harus memutuskan tindakan apa yang harus diambil (Keputusan).
Otak kemudian harus merencanakan gerakan motorik yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan tersebut.
Baca juga: Meriah! Bikers Scoopy dan Vario 160 Nonton Konser di Saloka Fest Bareng Honda Jateng
Ini melibatkan proses seperti koordinasi dan pengaturan waktu (Motorik).
Terakhir, otak mengirimkan sinyal ke otot untuk melakukan gerakan yang direncanakan (Eksekusi motorik).
Tahapan yang terjadi di dalam tubuh manusia ini disebut Reaksi Pengendara.
Dan waktu yang dibutuhkan bisa terpengaruh oleh usia, tingkat kebugaran, pengalaman, pengaruh obat atau kondisi mabuk. Penting untuk diketahui bahwa waktu reaksi tidak sama dengan waktu pengambilan keputusan.
Waktu pengambilan keputusan adalah waktu yang dibutuhkan seseorang untuk mengambil keputusan tentang bagaimana menyikapi suatu situasi.
Baca juga: Pembalap Astra Honda Racing Team Arbi Aditama Raup Poin di Portugal, Tunjukkan Taji di JuniorGP 2024
Ini bisa lebih lama daripada waktu reaksi, karena melibatkan proses kognitif yang lebih kompleks.
Tindakan paling jamak yang dilakukan menghindar dari kecelakaan adalah melakukan pengereman.
Pengereman dilakukan dari kendaraan memiliki kecepatan hingga ke 0 Km/Jam akan membutuhkan jarak.
Kemampuan jarak pengereman hingga berhenti sempurna tiap orang berbeda – beda.
Hal ini dikarenakan terdapat berbagai faktor yang dapat mempengaruhi jarak pengereman, seperti kondisi motor, total berat motor pengendara dan pembonceng, kondisi permukaan yang dilintasi, ketrampilan mengemudi, faktor cuaca dan usia.
Penjelasan di atas adalah alasan mengapa rumus 3-4 detik diterapkan dalam menjaga jarak antar kendaraan selain ruang menghindar, juga memperhitungkan beragam kemampuan reaksi manusia, menyesuaikan berbagai kondisi dengan kemungkinan yang ada dengan memberikan waktu tambahan waktu yang cukup.
“Waktu reaksi manusia bervariasi, namun rata-rata membutuhkan sekitar 1 sampai dengan 2 detik untuk menyadari bahaya dan 1 detik untuk mengerem hingga berhenti. Rumus 3-4 detik memberikan waktu buffer tambahan untuk memastikan pengemudi memiliki waktu yang cukup untuk bereaksi, bahkan dalam kondisi yang tidak ideal," kata Oke Desiyanto, Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah. (*)
Honda DBL with Good Day Central Java Series 2025 Resmi Dibuka di Kota Solo! Ada Doorprize Honda BeaT |
![]() |
---|
Waspada Berkendara Saat Hujan! Hujan Deras Bukan Sekadar Air, Picu Overload untuk Pengendara Motor |
![]() |
---|
Seru Banget! Scoopy Coffee Rave Semarang Adakan Rolling City, Workshop, Hadirkan DJ Performance |
![]() |
---|
Visibilitas dan Kontrol Jadi Kunci Berkendara saat Hujan Melanda |
![]() |
---|
Misteri Pengemudi Mobil Tabrak Lari di Kebakkramat Karanganyar : Sebulan Berlalu, Tak Ada Kejelasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.