Polemik Festival Kuliner Non Halal
Tuntutan Ormas yang Protes Festival Kuliner Non-Halal di Solo Jateng : Minta Saring Pengunjung
Humas DSKS Endro Sudarsono menjelaskan selama bisa menyaring pengunjung, festival ini bisa dilanjutkan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ormas Islam Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) telah menyepakati bahwa Festival Kuliner Non-Halal “Pecinan Nusantara” bisa lanjut dengan diberi sekat penutup kain di Solo Paragon Mall.
Humas DSKS Endro Sudarsono menjelaskan selama bisa menyaring pengunjung, festival ini bisa dilanjutkan.
“Sebenarnya pada tuntutan kami panitia minta untuk seleksi pengunjung. Tidak sampai menutup. Jadi yang muslim tidak boleh masuk,” terangnya.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima TribunSolo.com pada Jumat (5/7/2024), DSKS telah bertemu dengan penyelenggara dan manajemen Solo Paragon Mall beserta sejumlah pemangku wilayah kemarin Kamis (4/7/2024).
Pertemuan ini dihadiri Ketua DSKS Ustadz Abdurrahim Ba’asyir Bersama Humas DSKS Ust. Endro Sudarsono dengan ditemani oleh Gus Burhanudin Hilal Sebagai utusan dari MUI Surakarta bertemu dengan management Paragon Mall dan panitia Festival Kuliner Non Halal di Solo Paragon.
Pertemuan tersebut juga dihadiri Wakapolres Surakarta AKBP Catur Cahyono bertempat di Lobby Hotel Paragon Solo.
Baca juga: Alasan Pabrik Kecap Manis Karanganyar Tak Lagi Sponsori Festival Kuliner Non Halal di Solo Jateng
Baca juga: 3 Fakta Tembok Ambrol di Mojosongo Jateng yang Tewaskan Ayah-Anak : Evakuasi Habiskan Waktu 3 Jam
Dalam keterangan tersebut, Abdurrahim Ba’asyir menyampaikan apresiasinya atas respon dan tanggapan positif pihak management Solo Paragon dalam menyikapi keberatan Umat Islam Surakarta dalam bentuk upaya melakukan pembatasan dan pemasangan tirai pada acara Festival Kuliner Non Halal di Solo Paragon.
Pihaknya juga menekankan bahwa tidak pernah meminta acara Festival Kuliner Non Halal di Solo Paragon dihentikan atau dibubarkan dan menghormati jika acara tersebut dilanjutkan sesuai agendanya.
Keputusan menutup acara tersebut secara sementara di pagi hari pada tanggal 3 Juli 2024 adalah keputusan yang diambil oleh pihak panitia sendiri setelah mereka berkomunikasi dengan pihak berwenang dimana DSKS tidak terlibat sama sekali dalam pertemuan tersebut.
Perwakilan dari Event Organizer (EO) Jangkrik, Ken pun bersyukur bisa melanjutkan kembali festival kuliner yang melibatkan 34 tenant dari berbagai daerah tersebut. Kuliner khas Tionghoa dihadirkan dari Bali, Medan, Surabaya, Semarang, Ujung Pandang, Pontianak, Manado, Bangka, Singkawang, Tangerang hingga Jakarta.
"Intinya kami berterima kasih acara boleh berjalan lagi," ucapnya.
(*)
Gibran Yakin Polemik Festival Non Halal Tak Pengaruhi Indeks Kota Toleran Milik Solo Jateng |
![]() |
---|
Kata Gibran soal Perda Toleransi, usai Polemik Festival Kuliner Non Halal di Solo Jateng |
![]() |
---|
Tanggapi Polemik Festival Kuliner Non Halal, MUI Solo Jateng Minta Masyarakat Saling Menghormati |
![]() |
---|
5 Fakta di Balik Mobil Dinas Wali Kota Gibran Diparkirkan di Solo Paragon Mall Jateng, Ini Tujuannya |
![]() |
---|
Parkirkan Mobil Dinas di Solo Paragon Mall Jateng, Gibran Ingin Festival Kuliner Non-Halal Lanjut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.