Tragedi Tembok Ambrol di Mojosongo

Insiden Ayah & Anak Tewas Tertimpa Tembok di Solo Jateng Damai: Pemilik Rumah Tanggung Jawab

Kasus tembok yang menewaskan ayah dan anak di Solo jateng selesai. Keluarga korban dan pemilik rumah sepakat untuk damai.

Istimewa
Tembok ambrol disertai tanah longsor di Kampung Debegan, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo pada Kamis (4/7/2024) sore. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kasus tembok roboh yang menewaskan ayah dan anak di Solo berakhir damai. 

Kejadian ini menewaskan Wagiyo (74) dan Heri Supriyono (40). 

Terkait kejadian ini, polisi sudah melakukan mediasi, keluarga korban dan pemilik rumah sepakat berdamai. 

Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi menjelaskan bahwa pihaknya juga menggandeng ahli untuk melakukan investigasi.

"Kami telah melakukan olah TKP dan melibatkan ahli dari PUPR untuk mengetahui apakah ada unsur pidana atau kelalaian dalam peristiwa ini," terang Iwan saat ditemui di Mapolresta Solo, Senin (8/7/2024).

Meski diketahui bahwa pemeriksaan awal oleh DPUPR Solo sehari usai kejadian ada indikasi kelalaian, Iwan menjelaskan bahwa kedua belah pihak baik keluarga korban maupun pemilik bangunan sepakat berdamai usai dimediasi.

Baca juga: Warga Debegan Mojosongo Solo Jateng Diminta Tetap Waspada, Ada Potensi Longsor Susulan

"Kami turut berduka cita atas kejadian ini dan telah membantu proses mediasi antara keluarga korban dengan pemilik rumah yang temboknya runtuh. Alhamdulillah, telah tercapai kesepakatan dan pihak pemilik rumah memberikan tali asih serta menanggung biaya pendidikan putra-putri almarhum," terang Kombes Iwan.

Disinggung terkait potensi ambrol dari sisa tembok talut yang masih ada. Iwan menjelaskan bahwa pihaknya telah mengarahkan pemilik properti untuk segera melakukan tindakan preventif.

"Pemilik properti telah menyewa jasa konsultan untuk mengecek kelayakan tembok dan akan segera melakukan perbaikan atau renovasi terhadap tembok lainnya yang berdekatan dengan lokasi kejadian," ungkap Iwan.

Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya longsor susulan dan memastikan keselamatan warga sekitar.

"Kami harap dengan langkah-langkah ini, kejadian serupa tidak terulang kembali," tutup Iwan.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved