Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

3 Alasan yang Buat Kamu Perlu Masukan Lokananta Jadi Destinasi Wisata saat ke Solo Jateng

Kota Solo memiliki beragam destinasi wisata sejarah yang bisa kamu kunjungi. 

|
Penulis: Tribun Network | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Ahmad Syarifudin
Lokananta 

TRIBUNSOLO.COM - Kota Solo memiliki beragam destinasi wisata sejarah yang bisa kamu kunjungi. 

Itu tidak melulu soal Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo) dan Pura Mangkunegaran. 

Solo menyimpan lokasi yang punya nilai historis, lho. 

Salah satunya, Lokananta

Kenapa begitu ? berikut alasan kamu perlu memasukan Lokananta jadi destinasi wisata di Solo

1. Perusahaan Rekaman Pertama

Glenn Fredly saat rekaman di dalam ruangan penyimpanan piringan hitam di Lokananta Jalan Ahmad Yani No 379 A, Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Kota Solo.
Glenn Fredly saat rekaman di dalam ruangan penyimpanan piringan hitam di Lokananta Jalan Ahmad Yani No 379 A, Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Kota Solo. (TribunSolo.com/Tangkapan layar Youtube Glenn)

Lokananta tercatat sebagai adalah perusahaan rekaman pertama milik negara dan terbesar di Indonesia.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1956.

R Maladi, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Jawatan RRI, menjadi salah seorang sosok yang mengusulkan pendirian perusahaan rekaman. 

Itu diusulkan bersama dengan Oetojo Soemowidjojo dan Raden Ngabehi Soegoto Soerjodipoero.

Usulan tersebut disetujui dan pembangunan dilakukan. 

Perusahaan rekaman itu dinamakan Pabrik Piringan Hitam Lokananta Jawatan Radio Kementerian Penerangan Republik Indonesia, dikutip dari situs PNRI.

Baca juga: Rekomendasi 4 Penginapan Murah Dekat Stasiun Purwosari Solo Jateng, Tarif Mulai Rp130 Ribuan

Itu tepat berdiri pada 29 Oktober 1956 pada pukul 10.00 WIB. 

Nama Lokananta ini memiliki arti seperangkat gamelan surgawi dalam cerita pewayanan Jawa yang bisa berbunyi sendiri dengan anda yang indah. 

Lokananta pun juga memiliki seperangkat gamelan yang bernama Gamelan Sri Kuncoro Mulyo.

Awalnya, Lokananta bertugas untuk memproduksi sekaligus mendistribusikan materi siaran untuk RRI dalam bentuk piringan hitam. 

Tugas Lokananta kemudian berkembang seiring berjalannya waktu, salah satunya, setelah munculnya Peraturan Pemerintah Nomor 215 Tahun 1961.

Bidang usaha Lokananta kemudian berkembang menjadi label rekaman dengan spesialisasi pada lagu daerah, pertunjukan kesenian, juga penerbitan buku dan majalah.

Nama-nama besar seperti Gesang, Sam Saimun, Waldjinah, Buby Chen, dan Jack Lesmana pernah menjadi bagian dari institusi yang kemudian bernama “Perusahaan Negara Lokananta” ini.

Lokananta mengalami kejayaan di tahun 1970 sampai 1980-an.

Seiring perkembangan zaman dan teknologi, Lokananta sempat tertinggal sampai vakum dan terbengkalai pada era 1990-an.

Tapi kini studio rekaman legendaris ini dapat kembali dikunjungi oleh masyarakat umum.

2. Berkeliling Galeri

Salah satu ruang galeri di Lokananta
Salah satu ruang galeri di Lokananta (TribunSolo.com / Adi Surya)

Lokananta saat ini memiliki sejumlah ruang yang dikemas kekinian. 

Kamu bisa mendapat guide tour saat berkeliling ke galerinya.

Itu bila kamu datang sesuai dengan jam reservasi yang ada.

Ada lebih kurang 9 ruang yang bisa kamu jelajahi bersama pemandu di Lokananta

Diantaranya Linimasa, Gamelang, Diskografi, dan Bengawan Solo.

Bengawan Solo ini menampilkan alur tatkala musisi hendak menelurkan karya, mulai dari rekaman hingga distribusi.

Itu sampai mendengar iringan lagu Bengawan Solo ciptaan Gesang.

Sementara untuk diskografi, kamu tidak bisa masuk sembarangan. 

Kamu harus ditemani pemandu saat memasuki itu. 

Itu karena di dalamnya ada sejumlah arsip rekaman Lokananta.

Baca juga: 5 Rekomendasi Tongseng yang Enak di Solo Jateng, Termasuk Ada Langganan Presiden Jokowi

Selain empat ruang itu, masih ada ruang anekanada, proklamasi, ruang pamer, pustaka dan toko lokananta. 

Ruang pamer di sini, kamu bisa mendengarkan musik melalui sarana walkman. 

Itu termasuk musik melayu yang telah tersedia di dalamnya.

Untuk ruang Proklamasi, ini khusus menampilkan suara Sukarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Area Galeri ini buka dari pukul 10.00 sampai 20.00 WIB.

Oh, ya, saat kamu memasuki Area Galeri ini harus membayar biaya tiket. 

Umum harus membayar Rp 35 ribu per orang, 60 tahun ke atas membayar Rp 25 ribu per orang.

Sementara untuk pelajar dan mahasiswa sebesar Rp 25 ribu per orang.

Anak di bawah 10 tahun gratis. 

Oh, ya, pembayaran tiket dilakukan cashless ya.

Kamu bisa memesan lebih dulu atau langsung di tempat.

3. Kuliner Kekinian

Produk honkytonkpizzabar
Produk honky tonk pizza bar (TribunSolo.com/Instagram honkytonkpizzabar)

Setelah berkeliling galeri, kamu bisa ke area kuliner. 

Itu berada di sisi utara area Galeri. 

Ada sejumlah kuliner kekinian di sana. 

Diantaranya Honky Tonk Pizzabar, serta Sedjuk Bakmi dan Kopi.

Area kuliner ini buka dari pukul 10.00 sampai 22.00 WIB. 

Kamu bisa menikmati kuliner kekinian di area public space yang ada di Lokananta.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved