Klaten Bersinar
Kompak ! Bupati Sri Mulyani, Nakes dan Kader Kesehatan Senam Bareng di Klaten Jateng
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Bupati Klaten, Sri Mulyani mendorong terwujudnya sinergitas antara tenaga kesehatan dan kader kesehatan di Kabupaten Klaten sebagai upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Salah satunya dengan keikutsertaan mereka saat kegiatan senam bersama di Halaman Grha Bung Karno, Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten, Minggu (14/7/2024).
Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-220 Klaten dan HUT ke-79 RI, Pemerintah Kabupaten Klaten melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten menggelar senam bersama yang di ikuti antara Nakes dan kader kesehatan.
Sementara itu, diungkapkan Bupati Klaten Sri Mulyani, melalui kegiatan senam yang diikuti kader kesehatan dan tenaga kesehatan di Kabupaten Klaten membuktikan terjalin kerjasama dan kolaborasi yang baik dalam mewujudkan masyarakat yang semakin sehat.
"Kader kesehatan memiliki potensi yang besar untuk membantu tenaga kesehatan dalam memberdayakan masyarakat guna mendukung terwujudnya masyarakat Klaten agar memiliki perilaku hidup sehat," ungkapnya.
Baca juga: Bupati Sri Mulyani Luncurkan Integrasi Layanan Primer, Tingkatkan Kesehatan Masyarakat Klaten Jateng
Pada kesempatan yang sama ia juga memberikan apresiasi kepada tenaga kesehatan yang bertugas di fasilitas kesehatan di Kabupaten Klaten yang telah memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk masyarakat.
"Dengan senam bersama antara kader kesehatan dan tenaga kesehatan semoga terjalin kekompakan, persatuan, dan kesatuan dalam rangka mendukung terwujudnya visi Kabupaten Klaten menuju masyarakat yang maju, mandiri, dan sejahtera," pungkas dia.
"Tentunya ini menjadi modal utama kita dalam menyehatkan warga Klaten," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Klaten, Sri Mulyani meluncurkan Integrasi Layanan Primer (ILP) bidang kesehatan sebagai upaya tingkatkan kesehatan masyarakat lewat peningkatan kualitas layanan.
Secara simbolis peluncuran ILP itu dihadiri Forkopimda Klaten, Pejabat di lingkungan Pemkab Klaten serta tamu undangan lainnya.
Diungkapkan Kepala Dinkes Klaten Anggit Budiarto mengungkapkan jika senam tersebut di ikuti perwakilan kader Integrasi Layanan Primer (ILP) di wilayah Kabupaten Klaten.
"Kegiatan ini dihadiri perwakilan dari seluruh kader kesehatan khususnya kader Integrasi Layanan Primer (ILP), di seluruh wilayah Kabupaten Klaten," jelasnya.
Baca juga: Bupati Sri Mulyani Nobatkan Mas dan Mbak Duta Wisata Kabupaten Klaten 2024
Lebih lanjut, Anggit mengatakan jika Integrasi Layanan Primer (ILP) merupakan salah satu dari enam transformasi kesehatan.
Enam pilar transformasi kesehatan, yaitu Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Pembiayaan Kesehatan Transformasi SDM Kesehatan, dan Transformasi Teknologi Kesehatan.
Pilar transformasi ini mencakup upaya promotif dan preventif yang komprehensif, perluasan jenis antigen, imunisasi, penguatan kapasitas dan perluasan skrining di layanan primer dan peningkatan akses, SDM, obat dan kualitas layanan serta penguatan layanan laboratorium untuk deteksi penyakit atau faktor risiko yang berdampak pada masyarakat.
Lebih lanjut ia mengungkapkan jika ILP merupakan integrasi layanan kesehatan primer mulai dari seluruh Puskesmas di Kabupaten Klaten hingga tingkat Posyandu atau desa.
Melalui terobosan ini, Posyandu bisa melakukan skrining kesehatan masyarakat yang datanya terintegrasi dengan layanan di tingkat Puskesmas.
“Ini menjadi sebuah transformasi, di mana Kemenkes mewajibkan untuk dilakukan ILP,” paparnya.
Anggit menegaskan, dengan diluncurkannya program tersebut akan mempercepat layanan yang akan diterima oleh masyarakat.
"Jadi kalau mau periksa di Puskesmas induk jauh, bisa melakukan pemeriksaan di Posyandu," jelasnya.
Dirinya berharap, dengan program ini semua Puskesmas di Kabupaten Klaten dapat menerapkan sistem terintegrasi dengan setiap wilayah.
"Sehingga pencegahan terhadap penyakit lebih bisa ditingkatkan. Karena sejak dini sudah bisa melakukan deteksi penyakit atau faktor risiko yang berdampak pada masyarakat," pungkasnya.
(*/ADV)