Viral Nama Anak GGMU di Solo
Harapan Pria Solo Jateng di Balik Inisial MUFC, Nama Anak Pertama yang Terinspirasi Eric Cantona
Mukadam Uziel Fadhilah Cantona atau bisa disingkat MUFC merupakan nama akan pertama dari pasangan asal Solo, Okta Riska dan Niken Juniati.
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Mukadam Uziel Fadhilah Cantona atau bisa disingkat MUFC merupakan nama akan pertama dari pasangan asal Solo, Okta Riska dan Niken Juniati.
Pemberian nama anak yang berujung bisa disingkat menjadi akronim dari klub Inggris, Manchester United (MU) itu tidak lepas dari kecintaan Okta terhadap klub pemilik 20 trofi Liga Inggris tersebut.
Kecintaan pria yang akrab disapa Ghandhend itu terhadap MU sejak tahun 1996.
Itu tidak lepas karena sosok Peter Schmeichel yang saat ini menjadi kiper tim berjuluk The Red Devil itu.
"Saya dari kecil sudah menjadi pendukung MU. Setelah menikah dan punya anak ya ingin memberi nama yang ada hubungannya dengan MU," terangnya saat dihubungi TribunSolo.com, Selasa (23/7/2024).
Pria yang akrab disapa Ghandhend itu memberi nama anak pertamanya, Mukadam Uziel Fadhilah Cantona.
Baca juga: Makna Di Balik Inisial MUFC, Nama Anak Pertama Pria Solo Jateng yang Fans Berat Manchester United
Nama anak tersebut bila disingkat akan menjadi MUFC.
Anak berinisial MUFC itu lahir pada 8 Februari 2013 silam.
Tak hanya memiliki singkatan seperti klub kesayangannya.
Ghandhend menerangkan bahwa ada makna mendalam dari penamaan putra pertamanya tersebut.
Mukadam memiliki makna pendahuluan yang berarti untuk anak pertama.
Sedangkan Uziel berarti kekuatan.
Sementara Fadhilah sendiri artinya keunggulan.
Untuk Cantona sendiri diambil Ghanden dari salah satu legenda hidup Manchester United, Eric Cantona.
"Cantona saya ambil dari legenda Manchester United," ucap Ghanden.
"Jadi akronim nama anak pertama saya MUFC," tambahnya.
Baca juga: Peter Schmeichel Tumbuhkan Dukungan Pria Solo Jateng ke MU, Nama Anak MUFC Terinspirasi Eric Cantona
Cantona merupakan pemain MU medio 1992 sampai 1997.
Pria bernama lengkap Eric Daniel Pierre Cantona itu menjadi satu dari sekian banyak legenda MU.
Cantona dikenal memiliki karakteristik yang unik, khususnya dalam skuad asuhan era Sir Alex Ferguson.
Pria kelahiran Marseille, Perancis pada 24 Mei 1966 itu memiliki karakteristik bengal dan watak yang keras.
Tidak hanya itu, Cantona juga dikenal sebagai sosok yang arogan, temperamental, dan blak-blakan.
Namun, di sisi lain, ia adalah pemain yang memiliki teknik mumpuni.
Kedatangan Cantona ke Old Trafford bermula pada 26 November 1992.
MU saat itu tengah dilanda krisis pemain lini depan.
Ditambah, Ferguson saat itu gagal mendatangkan Alan Shearer dan membeli Dion Dublin.
Dublin kemudian mengalami cedera patah kaki.
MU kemudian coba mendekati sederet pemain, diantaranya David Hirst, hingga Brian Deane.
Namun usaha itu buntu.
Martin Edwards, yang saat itu menjadi Direktur MU, mendapat telepon dari Bill Fotherby, pemilik Leeds United.
Baca juga: Viral, Pria di Solo Jateng Ini Beri Nama Anaknya MUFC dan GGMU, Ada Unsur The King Eric Cantona
Ia berkeinginan untuk membeli Denis Irwin.
Telepon itu turut didengar Ferguson yang berada di samping Edwards.
Mereka berdua sepakat menolak tawaran itu dan mengajukan tawaran balik.
MU menanyakan tentang kondisi Cantona, apakah pria Perancis itu dijual atau tidak.
Leeds United saat itu sedang mengalami krisis finansial.
Mereka mengiyakan tawaran itu dan Cantona pindah ke MU dalam waktu 24 jam.
Pria yang identik dengan kerah baju yang selalu naik itu mampu mempersembahkan gelar Liga Premier tahun 1992.
Tak sampai di situ, Cantona juga turut membantu MU meraih dua gelar di tahun 1993, yakni Liga Premier dan Piala FA.
Ia mampu mengemas 18 gol di musim itu dan terpilih menjadi Player of The Year versi PFA dan MU.
Cantona sempat absen membela MU setelah insiden tendangan kungfu yang dilepaskannya kepada suporter, Simmons Matthew pada laga tandang MU ke Palace pada 22 Januari 1995.
Itu membuat Cantona mendapat hukuman, salah satunya larangan bermain sepak bola selama 8 bulan.
Namun, sekembalinya ke lapangan hijau, Cantona langsung membawa MU meraih dua gelar Liga Inggris dalam dua tahun berturut-turut plus juara Piala FA 1996.
Ia bahkan sampai diganjar penghargaan Foolball Writers` Association Footballer of the Year pada 1995/96.
Cantona kemudian sempat didapuk sebagai kapten utama MU menggantikan Steve Bruce yang pergi.
Ia memiliki sisi karismatik dan flamboyan di dalam dirinya yang membuat dirinya kemudian didapuk peran itu.
Ditambah, Cantona mampu memberi aura kepercayaan diri yang menular ke seluruh tim.
Cantona juga mendapat julukan 'The King'.
Pria berpostur 1,87 meter itu memutuskan gantung sepatu pada 18 Mei 1997.
MU menjadi klub terakhir yang dibela olehnya.
Bersama MU, Cantona tercatat bermain sebanyak 184 kali, dikutip dari Transfermarkt.
Ia mampu menyeploskan 81 gol dengan sumbangan 62 assist.
"Berharap menjadi pemimpin seperti cantona, tidak harus disepak bola," ucap
(*)
Fans Manchester United Asal Solo Beri Nama Anak GGMU, Artinya Ternyata Tak Sembarangan |
![]() |
---|
Sosok Okta, Warga Solo yang Beri Nama Anaknya MUFC dan GGMU, Ternyata Pendukung Manchester United |
![]() |
---|
Viral Nama Anak di Solo Jateng Disingkat MUFC dan GGMU, Simak Sejarah MU Bisa Lekat dengan GGMU |
![]() |
---|
Cerita di Balik Nama Anak Kedua Pria Solo Jateng yang Bisa Disingkat GGMU, Memiliki Makna yang Indah |
![]() |
---|
Makna di Balik Inisial MUFC, Nama Anak Pertama Pria Solo Jateng yang Fans Berat Manchester United |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.