Klaten Bersinar

Momen Bupati Sri Mulyani Pamit saat Upacara Hari Jadi ke-220 Klaten Jateng, Semoga Klaten Makin Maju

TribunSolo.com / Dok Prokopim Setda Kabupaten Klaten
Bupati Klaten Sri Mulyani menaiki kereta kencana saat menghadiri Upacara Hari Jadi ke-220 Klaten di Alun-alun Klaten, Minggu (28/7/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Suasana khidmat diselimuti haru terjadi kala Bupati Klaten Sri Mulyani akan menutup sambutannya pada Upacara Peringatan Hari Jadi ke-220 Klaten, di Alun-alun Klaten, Minggu (28/7/2024).

Sebagaimana diketahui, Pilkada serentak November 2024 mendatang menandai masa kepemimpinan Sri Mulyani sebagai Bupati Klaten segera berakhir.

“Ini merupakan tahun terakhir mengikuti upacara Hari Jadi Klaten. Saya berharap apa yang sudah saya lakukan bisa dilanjutkan oleh Bupati terpilih yang akan datang dan akan kita pilih di Pilkada serentak tanggal 27 November 2024," ucap Bupati Sri Mulyani.

Keadaan tersebut membuat peringatan Upacara Hari Jadi ke-220 Klaten tak hanya terasa meriah namun juga diselimuti haru lantaran jadi wadah pamitan Bupati Klaten Sri Mulyani.

"Saya Sri Mulyani mengucapkan terimakasih atas semua doa, saran, dan kritikan kepada saya," terang dia.

"Saya hampir tujuh tahun menjadi Bupati Klaten, Alhamdulillah dengan kekuatan gotong royong mampu mendapatkan apresiasi penghargaan baik Pemerintah Pusat, Provinsi, Lembaga, Kementerian, dan lainnya,"

"Ini semua karena yang hebat itu ASN, Pemerintah Daerah, Semua Unsur dan tentunya seluruh masyarakat Klaten,” tambahnya.

Baca juga: Momen Bupati Sri Mulyani di Klaten Lurik Carnival 2024, Bareng Warga Rayakan Hari Jadi ke-220 Klaten

Kalimat maaf juga ia sampaikan langsung untuk warga Klaten dihadapan ribuan pasang mata yang hadir.

“Saya bukan siapa-siapa, banyak kurang saya mohon maaf lahir batin," ucap dia.

"Semoga Bupati yang terpilih nanti bisa melanjutkan apa yang kita raih dan memperbaiki apa yang belum baik serta menyempurnakan yang belum sempurna."

"Sekali lagi saya Sri Mulyani mengucapkan mohon maaf lahir dan batin. Semoga Klaten semakin maju, Klaten semakin keren, dan Klaten masyarakatnya sejahtera,” pungkasnya.

Pada puncak peringatan Hari Jadi ke-220 Klaten dilaksanakan upacara di Alun-alun Klaten itu berjalan khidmat.

Dimana seluruh peserta upacara dan tamu undangan seragam menggunakan lurik sebagai busana wajib untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Untuk pria mengenakan surjan lurik, celana hitam lengkap dengan blangkon gaya solo dan selop, sedangkan untuk wanita menggunakan kebaya lurik dengan bawahan mengenakan jarik lurik atau batik.

Berdiri menjadi inspektur upacara ialah Bupati Klaten Sri Mulyani dengan mengenakan lurik berwarna hijau sage.

Sementara itu ribuan peserta yang terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, ASN, siswa sekolah hingga ormas berdiri berhadap-hadapan Bupati Sri Mulyani.

Baca juga: Upacara Hari Jadi ke-220 Klaten di Alun-alun Klaten, Bupati Sri Mulyani Hadir Gunakan Kereta Kencana

Tak hanya itu, seluruh peserta upacara Hari Jadi ke-220 Klaten kompak mengenakan pakaian lurik, dan dilengkapi pin Hari Jadi serta menggunakan pita merah putih.

Sedangkan tamu undangan yakni Forkopimda dan sejumlah tokoh masyarakat asal Kabupaten Klaten duduk di tenda kehormatan tepat dibelakang Bupati Sri Mulyani.

Dengan menggunakan kereta kencana Bupati Klaten Sri Mulyani didampingi sang suami Sunarna kenakan pakaian lurik dengan warna seirama. Begitu pula jajaran Forkopimda lainnya yang datang mengendarai kereta kuda lengkap dengan pakaian lurik.

Berbeda dengan tata upacara pada umumnya, khusus Upacara Peringatan Hari Jadi Klaten itu mengunakan bahasa jawa lengkap dengan iringan gending jawa.

Sebagai bentuk rasa syukur atas apa yang telah diperoleh Klaten di umur yang ke-220, Bupati Sri Mulyani melakukan pemotongan tumpeng.

Dimana potongan tumpeng tersebut diserahkan langsung Bupati Sri Mulyani kepada Bupati Klaten periode 1985-1995 Suhardjono dan Bupati Klaten periode 2005-2015.

Selain pemotongan tumpeng, pada kesempatan yang sama Bupati Klaten turut menyerahkan santunan untuk 220 anak yatim, sebagai lambang umur Klaten.

Pada upacara di tahun terakhir masa jabatan Sri Mulyani tersebut semakin meriah dengan adanya fragmen berdirinya Kabupaten Klaten. Dilanjutkan Flashmob (menari massal) bersama peserta upacara dibarengi dengan penampilan penyanyi yang sedang naik daun yakni Niken Salindry.

(*/ADV)