Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Sandal Jepit Ukir Sukoharjo

Sandal Jepit Ukir Sukoharjo : Wajah Gibran Bisa Diukir di Sandal Jepit Swallow

Awal mula ketertarikannya dengan seni ukir muncul di tahun 2016, ia merasa ada potensi dari seni ukir kala itu.

|
TRIBUNSOLO.COM/Anang Ma'ruf
Sandal Ukir Motif Wajah Gibran karya Muhammad Niam 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Siapa yang menyangka sandal jepit yang biasa ternyata bisa dikreasikan menjadi seni ukir yang bernilai tinggi?

Muhammad Niam, pria asal Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah ini dengan tangan terampilnya mampu menyulap sandal jepit biasa menjadi sebuah seni ukir.

Tangannya yang 'ajaib' bisa mengukir wajah Gibran di sandal jepit.

Sosok Muhammad Niam

Awal mula ketertarikannya dengan seni ukir muncul di tahun 2016, ia merasa ada potensi dari seni ukir kala itu.

Menariknya, Muhammad Niam sebenarnya tak memiliki background seni.

Saat kuliah, ia mengambil jurusan Pendidikan Agama di IAIN Yogyakarta.

"Saya lahir di Sukoharjo, untuk latar belakang pendidikan terakhir saya lulusan di IAIN Yogyakarta dengan Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama," kata Niam, Minggu (11/8/2024).

Muhammad Niam saat mengukir sandal jepit Swallow
Muhammad Niam saat mengukir sandal jepit Swallow (TRIBUNSOLO.COM/Anang Ma'ruf)

Ukiran Pertama

Meski tak memiliki latar belakang seni, Niam mengaku bisa menggambar.

Ia gemar menggambar logo klub sepak bola seperti AC Milan, Arsenal, Manchester United.

Ukiran pertamanya di sandal adalah logo AC Milan, orderan dari seorang temannya.

Awalnya, ia hanya bisa mengukir logo klub sepak bola, namun kemudian ia terus belajar agar gambaran ukirannya bisa bervariasi.

"Ukiran pertama saya dulu itu logo AC Milan, pesanan dari teman. (Dulu) Saya cuma bisa menggambar logo klub sepak bola, pemandangan saja saya tidak bisa apalagi wajah," katanya.

Sandal Jepit Ukir Sukoharjo
Sandal Jepit Ukir Sukoharjo (TRIBUNSOLO.COM/Anang Ma'ruf)

Pernah Kerja di Pasar Klewer

Sebelum jadi perajin ukir sandal, Niam pernah membantu sang kakak, berjualan di Pasar Klewer Solo.

Namun usaha itu terhenti saat insiden Pasar Klewer terbakar sekira tahun 2014 silam.

Baru di tahun 2016 ia mendapatkan ide untuk memulai usaha ukir sandal jepit dan ternyata banyak diminati.

Proses Pembuatan Sandal Ukir

Sebelum mengukir sandal, langkah awal yang dilaukan Niam adalah, menentukan sketsa apa yang akan diukir, sketsa pemandangan ataupun sketsa wajah, tergantung pesanan yang ia terima.

Untuk pengukiran sketsa wajah, Niam mengaku membutuhkan waktu yang cukup lama, karena harus memiliki tempat tersendiri hingga butuh suasana hati yang bagus.

"Proses pola gambar (wajah) ini saya harus mempunyai tempat, saya harus sendiri dan menjaga mood, karena pola menggambar ini menentukan pengukiran yang bagus dan kualitas," ujar Niam.

Setelah menentukan pola menggambar, Niam kemudian memulai proses mengukir.

Menurutnya, waktu pengerjaan motif paling rumit adalah untuk motif pemandangan karena membutuhkan waktu satu hingga dua bulan.

"Untuk ukir wajah saya membutuhkan maksimal 5 hari, karena prosesnya diawali dengan menggambar pola dan dilanjutkan pengukiran," jelasnya.

Setelah mengukir dilanjutkan dengan pewarnaan, itu pun juga tergantung permintaan pelanggan.

Usahanya Pernah Terhenti

Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang luar biasa bagi setiap lapisan masyarakat di Indonesia.

Termasuk bagi Muhammad Naim.

Pesanan sandal ukir yang biasa ia terima, merosot drastis.

Pelanggan dari Perancis pun kala itu sempat berhenti memesan.

"Yang paling kerasa itu saat Covid-19, pesanan yang biasa pesan ke saya dari Perancis harus terhenti dan membuat perekonomian saya minus," ungkap Niam kepada TribunSolo.com, Minggu (11/8/2024).

Selain terdampak Covid-19, tantangan kedua harus dihadapinya adalah sulitnya mencari bahan baku yang berkualitas dengan harga terjangkau.

Niam harus putar otak dan bekerja keras untuk mempertahankan usahanya.

Baru di tahun 2022, usaha yang ia geluti akhirnya bangkit lagi.

"Setelah pasca pandemi itu saya ikut komunitas UMKM termasuk stand di setiap even agenda solo, salah satunya di Jalan Gatot Subroto (Gatsu) dari sini mulai ada pesanan," paparnya.

Harga Sandal Ukir

Berminat memesan sandal ukir karya Muhammad Naim?

Harganya tergantung seberapa sulit motif yang Anda pesan.

Seorang pembeli asal Klaten membayar Rp 160 ribu untuk sandal ukir dengan motif wayang.

Untuk ukir motif font nama dibanderol dengan harga Rp 35 ribu, kemudian untuk ukir wajah dibanderol Rp 125 ribu, sedangkan untuk motif pemandangan paling mahal Rp 1 juta dengan menggunakan 2 pasang sandal.

Sandal ukir ini bisa digunakan untuk hadiah wisuda, kenang-kenangan, atau bisa kamu gunakan sebagai alas kaki di kegiatan sehari-hari.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved