Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkada Boyolali 2024

Nama Marsono Muncul Jadi Calon Bupati Boyolali Jateng, PKS Ajukan ke DPP untuk Dapat Rekomendasi

Nama Marsono muncul di Pilkada Boyolali 2024. Dia menjadi kandidat yang diajukan namanya ke DPP PKS. PKS dan PDIP Boyolali akan berkoalisi.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Tri Widodo
Ketua DPRD Boyolali sekaligus politisi PDIP, Marsono. Namanya diajukan PKS jadi Cabup Boyolali. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Nama Politisi PDIP Marsono muncul di Pilkada Boyolali 2024

Marsono menjadi kandidat calon bupati (Cabup) yang diajukan PKS Boyolali

Hal ini dibenarkan Ketua DPD PKS Boyolali, Nur Arifin. 

Dia membenarkan mengajukan Marsono sebagai Cabup dan  Saifulhaq Mayyazi sebagai wakil. 

"Semuanya sedang kita Proses ke DPP, ya kita menunggu proses itu bisa kelar, semoga pada Minggu ini selesai, sehingga kita mantap untuk berkoalisi dengan PDI Perjuangan," kata Ketua DPD PKS Boyolali, Nur Arifin, usai dilantik sebagai anggota DPRD Boyolali, Senin (19/8/2024). 

Nur mengakui telah memintakan rekomendasi Marsono sebagai Calon Bupati dan Saifulhaq Mayyazi sebagai calon wakil bupati ke DPP PKS

"Dan kami berharap ini bisa lancar menjadi pasangan, dan kompetisi dengan pasangan yang lain, sehingga iklim demokrasi Boyolali lebih bagus," katanya. 

Nur Arifin pun cukup optimis pasangan tersebut mendapat rekomendasi baik dari DPP PKS maupun DPP PDIP

"Semoga proses itu sesuai dengan harapan," jelasnya. 

Politik memang sangat dinamis. 

Semula, PDIP ingin memborong calon bupati dan wakil bupati meski sudah ada kontrak kerjasama dengan PKS

Namun, seiring perkembangan waktu, akhirnya ada pembagian "Kue". 

Calon Bupatinya dari PDIP.

Sementara PKS kebagian Calon Wakilnya. 

Baca juga: Sosok Tuntas Subagyo, Cabup Independen yang Gagal Lolos di Pilkada Sukoharjo Jateng

PKS pun kemudian melakukan kajian hingga akhirnya memutuskan memasang Saifulhaq, tokoh muda asal Solo. 

PKS sangat realistis dalam mengusulkan jagonya. 

Meski bukan kader PKS di Boyolali, namun elektabilitasnya paling tinggi diantara Kader PKS lainnya. 

Nur Arifin pun mengaku meski bukan orang Boyolali, tapi Saifulhaq punya darah Boyolali

Ibunya Saifulhaq berasal dari Desa Kragilan, kecamatan Mojosongo. 

"Keluarga besarnya ada di Boyolali. Dia juga punya suadar di Simo. Jadi keluarganya banyak di Boyolali juga," kata dia. 

"Mayyas ini anak muda. Mengusung perubahan di Boyolali. Perubahan lebih baik ke depan," kata Nur. 

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Boyolali, Susetya Kusuma Dwi Hartanta menyambut positif calon wakil yang akan menjadi pasangannya kader PDIP

"Ketika kita kerjasama politik. ketika itu saling menguntungkan, kenapa tidak," katanya.

Susetya mengaku tak masalah jika yang menjadi pasangan calon bukan dari PDIP

Meskipun secara kuantitas jumlah kursi DPRD PDIP terlampaui jauh dari PKS

Dari 50 Kursi, 36 kursi diisi kader Banteng. 

Sementara PKS mendapatkan 4 kursi. 

Secara aturan, PDI P juga satu-satunya partai yang bisa mengusung pasangan sendiri tanpa perlu koalisi dengan partai manapun. 

"Owhh ga apa-apa. Dari dulu kita sampaikan, PDI Perjuangan adalah partai terbuka. Siap untuk menerima temen-temen dari manapun," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved