Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Korban Keracunan di Sragen Meninggal

Kasus Keracunan Makanan Terus Terulang Menimpa Warga Sragen Jateng, Begini Kata Bupati Yuni

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan saat ini, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk memastikan

TribunSolo.com/Septiana Ayu
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat ditemui TribunSolo.com, Jumat (6/9/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Kasus keracunan makanan kembali terulang di Kabupaten Sragen.

Berdasarkan catatan TribunSolo.com, selama tahun 2024, sudah ada 4 kasus keracunan di Kabupaten Sragen.

Di awal tahun, tepatnya pada 15 Januari 2024, sebanyak 34 ibu-ibu PKK di Desa Ngembatpadas, Kecamatan Gemolong keracunan makanan saat menghadiri pertemuan rutin.

Tak berselang lama, dalam satu hari, ada dua kasus keracunan makanan yang menimpa warga Kecamatan Gemolong, tepatnya terjadi pada 12 Februari 2024.

Yakni dialami 59 siswa SMK dan 32 warga Desa Tegaldowo.

Mereka diduga mengalami keracunan setelah menyantap snack yang disediakan saat acara pengajian.

Baca juga: Update Kasus Keracunan Makanan di Desa Dawung Sragen Jateng: 10 Masih Dirawat, 19 Orang Sudah Sembuh

Dan terbaru, pada 4 September 2024 lalu, sebanyak 30 warga Desa Dawung, Kecamatan Sambirejo mengalami keracunan makanan, setelah menyantap nasi urap dari acara selamatan selapanan bayi.

Dari 30 korban keracunan makanan, salah satu diantaranya meninggal dunia.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan saat ini, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk memastikan, apa yang menyebabkan warga Desa Dawung bisa keracunan.

"Sampai dengan hari ini, semua yang dirawat sudah baik, baik di rumah sakit maupun puskesmas terpantau dalam kondisi stabil, mudah-mudahan tetap seperti itu," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (6/9/2024).

Yuni menambahkan kasus keracunan yang terjadi di Desa Dawung, Kecamatan Sambirejo dimungkinkan karena pembuat makanan tidak menjaga higienitas saat proses pengolahan. 

Mengingat, bahan makanan yang digunakan berupa sayuran, yang justru sehat untuk tubuh.

Baca juga: 3 Fakta Kasus Nenek di Sragen Jateng Tewas Keracunan Makanan, Diduga dari Selamatan Selapanan Bayi

Untuk itu, Yuni mengimbau kepada warga Sragen yang hendak menggelar hajatan, untuk selalu menjaga higienitas.

"Kadangkala kebersihan kemudian higienitas dari makanan yang disajikan, kualitas bahannya itu tidak memenuhi standar, dan ini berkali-kali berulang di Sragen, pernah di Gondang, Gemolong," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved