Peternak Geruduk Kantor Pajak Boyolali
Komite Pengawas Perpajakan Temui Pramono di Boyolali, Cari Solusi Uang Rp670 Juta yang Dibekukan
Pramono pun terpaksa harus menjual hingga 6 ekor sapinya untuk membayar susu peternak yang dia kumpulkan.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI- Masalah perpajakan yang dialami Usaha dagang (UD) Pramono "memaksa" Komite Pengawas Perpajakan (Komwasjak) turun langsung ke Boyolali, Jawa Tengah.
Karena memang, akibat permasalah pajak ini, uang Rp 670 Juta milik UD Pramono dibekukan.
Pramono pun terpaksa harus menjual hingga 6 ekor sapinya untuk membayar susu peternak yang dia kumpulkan.
Baca juga: Alasan Pemkab Boyolali Selamatkan UD Pramono, Ada 1.300 Peternak yang Gantungkan Hidup
Ketua Komwasjak, Amien Sunaryadi, bersama anggota mendatangi UD Pramono, Rabu (6/11/2024).
Amien ingin mendengar secara langsung dari wajib pajak (WP) Pramono yang akan menutup usahanya sebagai pengepul susu karena terlilit masalah perpajakan.
"Kami datang langsung ke sini untuk bertemu langsung dengan Pak Pram. Untuk mendengarkan keluhannya apa," kata Amien.
Selain Pramono, Komwasjak juga mendengarkan informasi dari perwakilan peternak.
Baca juga: 3 Fakta UD Pramono Boyolali yang Nyaris Tutup, Tetap Beroperasi, Jual Sapi Setelah Rekening Diblokir
Selain ke Pramono, pihaknya juga akan menggali informasi dari Direktorat Jendral Pajak (DJP) terkait masalah perpajakan Pramono ini.
Selanjutnya data dan informasi ini akan dipelajari untuk memberikan rekomendasi bagi DJP.
"Nanti kita rumuskan rekomendasinya seperti apa. Kami baru mendengar dari Pak Pram, keluhannya Pak Pram. Mudah-mudahan tidak lama lagi bisa ada solusi," ujarnya.
Segera ada solusi yang terbaik itu juga yang diharapkan Pramono dan 1.300 peternak sapi mitranya.
Pasalnya, uang Rp 670 Juta yang dibekukan kantor pajak cukup menyulitkan Pramono.
Selain itu, para peternak juga khawatir jika permasalahan ini tak segera selesai benar-benar membikin Pramono menutup usahanya.
"Ya khawatir kalau Pak Pram bener-benar tutup. Karena selama ini Kerjasama dengan UD Pramono, peternak merasa diuntungkan. Susu dibeli dengan harga terbaik," kata Suyamto.
(*)
Technopark Batal Jadi Kelas Sementara, Bagaimana Nasib Calon Siswa Sragen Pendaftar Sekolah Rakyat? |
![]() |
---|
Haru Bupati Hamenang Hadiri Jambore Pramuka Anak Berkebutuhan Khusus, Bawa Semangat Klaten Inklusif |
![]() |
---|
Ajang MTA 2025: CEO Tribun Network Dahlan Dahi Dinobatkan sebagai Tokoh Media Berpengaruh |
![]() |
---|
Sosok Mbah Dirjo, Warga Ngemplak Tewas Terjatuh saat Pasang Atap di Solo, Usia 88 Tahun Masih Nukang |
![]() |
---|
Pindah Buku Semudah Potong Kuku |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.