Solo
Perbedaan Antara Blangkon Solo dan Blangkon Jogja, Tampak Sama Saja Tapi Sebenarnya Beda!
Sebutan blangkon berasal dari kata Blanco dari bahasa Belanda, istilah yang dipakai masyarakat etnis Jawa untuk mengatakan sesuatu yang siap pakai.
Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM - Blangkon adalah penutup kepala tradisional pria Jawa yang terbuat dari kain batik atau polos.
Biasanya, blangkon dibuat dengan cara dilipat, dijahit, dan dililit sehingga berbentuk seperti topi.
Sebutan blangkon berasal dari kata Blanco dari bahasa Belanda, istilah yang dipakai masyarakat etnis Jawa untuk mengatakan sesuatu yang siap pakai.
Baca juga: 4 Lokasi Sentra Kerajinan Ini Ada di Serengan Solo Jateng, Bisa Pesan Blangkon Hingga Cincin Nikah
Hal itu atas perintah pemerintah Kolonial Belanda karena bangsawan Jawa bila dikumpulkan dalam pertemuan rutin selalu terlambat dengan alasan lamanya mengikat kain yang diletakan di kepala atau udeng.
Dulunya, pembuatan blangkon tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang.
Hal ini karena terdapat penetapan pakem atau aturan tersendiri.
Jadi, hanya seniman yang memahami dan memiliki keahlian terkait pakem tersebut yang boleh membuat blangkon.
Namun sekarang, setiap perajin bisa membuat blangkon.
Baca juga: Ini Perajin Blangkon Langganan Keluarga Presiden Jokowi: Sudah Pesan Sejak Pernikahan Gibran
Proses pembuatan blangkon cukup singkat, yakni kurang dari 30 menit.
Sebagai bahan dasar ialah congkeng atau kain untuk bagian dalam, lalu dilem dengan koran supaya lebih tebal.
Kemudian pasang bagian-bagian lain blangkon sebagai aksen, yaitu kudungan, wiron, waton, tutupan, dan mondolan.
Mondolan inilah yang membedakan blangkon Solo dan Yogyakarta.

"Blangkon Solo memiliki mondolan berbentuk gepeng atau trepes, sedangkan model Yogyakarta berbentuk bulat," kata Wardoyo, perajin blangkon di rumah produksi blangkon Kaswanto, Kamis (26/5/2016).

Proses tersebut selesai kurang dari 30 menit dan harus dijemur di bawah sinar matahari yang terik selama 3-4 jam.
Proses terakhir adalah dijahit supaya lebih kuat.
(*)
5 Kafe Terkenal dan Nyaman di Kota Solo Jateng, Ada yang Buka Hingga Jam 12 Malam |
![]() |
---|
Asal Usul Galantin yang Jadi Salah Satu Makanan Populer di Kota Solo, Aslinya Makanan Mewah |
![]() |
---|
Info Konser Gratis di Solo: Aftershine Manggung di Halaman Parkir Benteng Vastenburg 12 November |
![]() |
---|
5 Rekomendasi Tempat Sewa/Rental Motor di Kota Solo, Bisa Keliling Solo dengan Budget Terjangkau |
![]() |
---|
4 Jadwal Masuk Pracima Tuin di Pura Mangkunegaran Solo, Tak Bisa Sembarangan Datang ke Lokasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.