Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pria Tewas Tertemper Kereta di Klaten

3 Fakta Pria Tewas Tertemper KA Lodaya di Dekat Stasiun Srowot Klaten, Sempat Diteriaki Petugas

Pria tanpa identitas tertemper KA Lodaya, di dekat Stasiun Srowot, yang berada di Desa Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten Minggu (17/11)

Istimewa
Potret evakuasi korban yang tewas tertemper KA Lodaya di dekat Stasiun Srowot, Jogonalan, Klaten, Minggu (17/11/2024) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Pria tanpa identitas tertemper KA Lodaya, di dekat Stasiun Srowot, yang berada di Desa Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten pada Minggu (17/11/2024).

Ada sejumlah fakta-fakta yang berhasil dihimpun TribunSolo.com terkait kasus tersebut :

  1. Petugas Sempat Teriaki Korban

Sebelum peristiwa pria tanpa identitas tertemper KA Lodaya, masinis telah membunyikan semboyan 35 (suling lokomotif) di dekat Stasiun Srowot, yang berada di Desa Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten pada Minggu (17/11/2024).

Hal ini disampaikan oleh Manager Humas PT KAI Daop 6, Krisbiantoro melalui keterangan tertulis.

Kris mengatakan, bila petugas Stasiun Srowot telah siap menerima kedatangan KA Lodaya yang akan berjalan langsung di stasiunnya sempat meneriaki orang tersebut untuk menjauh dari jalur.

"Tetapi orang tersebut tidak mendengarkan teriakan itu, dan karena jarak KA sudah semakin dekat dengan kecepatan normal maka terjadilah temperan," ujar Kris.

Selain petugas Stasiun Srowot, masinis kereta juga telah memperingatkan.

Baca juga: Detik-detik Pria Tewas Tertemper KA Lodaya di Dekat Stasiun Srowot Klaten, Berjalan dari Persawahan

"Masinis juga berulang kali membunyikan semboyan 35 (suling lokomotif), sejak dari kejauhan," jelasnya.

Korban tertemper, dan sempat terseret hingga sampai di emplasemen jalur 1.

2. Aktivitas di Sekitar Stasiun Berbahaya?

Selanjutnya jasad korban dievakuasi menggunakan kantong jenazah oleh tim PMI Kabupaten Klaten, untuk dibawa ke RS Soeradji Tirtonegoro Klaten, guna pemeriksaan lebih lanjut.

Kris mengatakan, pihaknya prihatin atas kejadian tersebut.

"Kami KAI sangat prihatin dan menyesalkan kejadian ini, kami berharap masyarakat untuk lebih peduli dan sadar saat beraktivitas di lokasi atau area terlarang. Area jalur KA harus steril dari kegiatan apapun tanpa ijin," paparnya.

Ia menjelaskan, bila perjalanan kereta api di lintas daerah operasi 6 Yogyakarta dalam kategori padat dan kecepatan KA pun hingga 120 kpj. 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved