Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

WAWANCARA EKSKLUSIF

Peternak Boyolali Buang-buang Susu, Wamenkop Ferry Juliantono Wacanakan Koperasi Bikin Pabrik Susu

Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menyebut pihaknya tengah menjajaki wacana koperasi memiliki pabrik susu sendiri. 

Laporan Wartawan Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Aksi peternak buang-buang susu yang tak terserap industri pengolahan susu (IPS) menjadi pelajaran penting. 

Pemerintah, melalui Kementerian Pertanian, dan Sekertaris Negara langsung mencari solusi dengan memanggil IPS, peternak dan Pengepul. 

Hasilnya, pabrik bersedia menyerap seluruh susu dari para peternak. 

Selain oleh Kementan, masalah susu ini juga ditangani Kementerian Koperasi. 

Sebab, sekitar 70 persen peternak sapi perah di Indonesia tergabung dalam koperasi. 

Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengatakan telah mendatangi koperasi Unit Desa (KUD) Mojosongo dan bertemu peternaknya langsung. 

Ferry pun melihat langsung alur distrubusi susu dari peternak sapi.

Dari peternak setorkan ke KUD. Lalu setelah terkumpul susu itu disetorkan ke IPS.

Baca juga: Rp670 Juta Dibekukan, UD Pramono Pengepul Susu di Boyolali Hentikan Kredit Tanpa Bunga ke Mitra

Ferry pun telah memberikan solusi terkait permasalahan susu ini. 

"KUD-KUD Susu itu berjalan dengan bagus. Tapi ada permintaan dari peternak untuk mendapatkan dukungan dari kementerian koperasi," kata Ferry.

Dukungan yang diharapkan peternak adalah alat ukur kualitas susu. 

"Karena yang saya lihat di KUD Mojosongo itu mengalami kerusakan. Sehingga itu juga salah satu. Tadi alatnya kita pastikan untuk diganti," kata Ferry. 

Selanjutnya, peternak juga akan memberikan tambahan mesin pendingin atau cooling. 

Hal itu agar tempat penampungan susu segar lebih maksimal. 

"Dan tadi temen-temen LPDB (Lembaga pengelola dana bergulir) sudah menyanggupi, untuk bisa menyanggupi untuk bisa memfasilitasi pengadaan peralatan," katanya.

Baca juga: Alasan Peternak di Boyolali Lakukan Aksi Buang Susu Sapi dan Tidak Membagikan ke Masyarakat

Penambahan alat itu merupakan solusi jangka pendek yang akan diberikan. 

Selain itu, pihaknya juga tengah menjajaki wacana koperasi memiliki pabrik sendiri. 

Hal itu agar produksi susu lokal terus bergeliat, sebab susu hasil produksi susu peternak lokal terserap dengan maksimal. 

"Ini (pabrik susu) adalah keinginan kementerian koperasi sekarang, Kabinet Merah Putih. Itu ingin kita swasembada pangan," ujar Ferry. 

Kemenkop pun akhirnya menemukan solusi agar swasembada pangan khususnya susu ini tercapai. Salah satunya dengan pendirian pabrik. 

Seperti koperasi susu di luar negeri yang ternyata mampu memproduksi susu dan ekspor ke banyak negara. 

"Jadi keinginan kita sebenarnya ingin mendorong seperti itu. Dan LPDB yang dibawah Kemenkop setelah kita evaluasi, kita mau kurangi pembiayaan untuk sektor simpan pinjam. Dan kita alihkan ke sektor koperasi produsen seperti di Boyolali atau sektor produksi," ujarnya. 

Dengan adanya pabrik susu dari koperasi ini, diharapkan dapat meningkatkan serapan susu segar dari koperasi terjamin.

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved